pertemanan sehat

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Kita butuh orang lain untuk bertumbuh dengan sehat, baik secara fisik maupun psikis. Hubungan yang baik seperti yang ada dalam pertemanan sehat akan membuat kita tumbuh secara positif. Begitu pula sebaliknya, hubungan pertemanan yang toxic hanya akan membuat kita stres dan bahkan mengalami kecemasan.

Definisi Pertemanan Sehat 

Pertemanan sehat adalah sebuah hubungan persahabatan yang didasari rasa saling menghormati, kejujuran, dan saling mendukung – saling membantu ketika ada yang menghadapi masalah, dan saling merayakan ketika ada yang mengalami keberhasilan, yang idealnya pertemanan ini menjadikan kita pribadi yang lebih baik, bukan sebaliknya, seperti yang disampaikan dalam sebuah artikel dari University of California, Berkeley

Situs Mayo Clinic mengungkap bahwa pertemanan sehat memiliki banyak manfaat. Utamanya, pertemanan menjawab kebutuhan dasar manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi, sehingga terhindar dari rasa sepi. Interaksi inilah yang bisa meningkatkan kebahagiaan, menurunkan stres, memperbaiki kepercayaan diri dan harga diri, serta membantu mengatasi rasa trauma. 

Situs yang sama juga menyebutkan, bahwa hubungan sosial yang kuat dapat mengurangi risiko masalah kesehatan serius, termasuk depresi, tekanan darah tinggi, serta indeks massa tubuh yang nggak sehat. Bahkan, penelitian memperlihatkan kalau orang dewasa yang memiliki hubungan pertemanan sehat dan dukungan sosial, punya kesempatan untuk hidup lebih lama.  

Tapi seperti kata pepatah, nggak ada hal yang abadi di dunia ini. Satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Hubungan pertemanan pun begitu, akan berubah seiring waktu. Jalinannya bisa menjadi kuat atau malah melemah karena banyak hal. Baik karena faktor eksternal seperti perpindahan ke lain kota, atau internal yaitu saat hubungan menjadi pertemanan sehat berubah menjadi toxic. 

7 Tanda Pertemanan Sehat 

Pertemanan sehat adalah hal yang sangat berharga. Mempertahankannya adalah hal yang perlu dilakukan. Sebab itu, pastikan hubungan pertemanan kamu memiliki poin-poin di bawah ini.  

1. Pertemanan sehat itu hukumnya “saling” 

Dalam pertemanan sehat, harus ada timbal-balik yang seimbang.  Jangan sampai salah satu pihak lebih banyak memberi dan sebaliknya. Walaupun berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda, bukan berarti salah satu pihak harus selalu terus-menerus mengulurkan bantuan. Hubungan pertemanan yang sehat harusnya terlepas dari rasa utang budi. Bila ini yang terjadi, hubungan pertemanan ini berdiri di atas pondasi retak. 

Hubungan pertemanan biasanya dimulai dari saling berbagi dan keterbukaan. Ketika kedua belah pihak saling membuka diri, maka akan terjadi jalinan yang lebih kuat.  

2. Adanya dukungan, kepercayaan dan kejujuran  

Setiap orang memerlukan jaringan pendukung dan hubungan pertemanan adalah pondasi dari sistem dukungan sosial. Menjadi teman yang baik berarti harus hadir di saat teman memerlukan dukungan. Absen memberikan dukungan, maka nilai kamu sebagai teman juga akan menurun. Artinya, jangan harapkan si teman akan datang saat kamu perlu dukungan. 

Begitu pula kepercayaan, perlu ada dalam hubungan pertemanan yang sehat. Kalau dia merasa nggak bisa mempercayai kamu, maka kamu nggak layak jadi temannya. Apalagi kalau sampai salah satu pihak menyebarkan informasi yang nggak benar tentang pihak yang lain, Dukungan, kepercayaan dan kejujuran adalah 3 hal yang menjadi dasar hubungan pertemanan sehat.  

3. Nggak ada yang merasa dihakimi  

Teman adalah orang yang bisa menerima kita apa adanya. Jangan sampai ketika kita membuka diri dan membuka rahasia yang paling pribadi, teman tersebut malah memberi komentar negatif dan menghakimi kamu. Bukannya merasa nyaman, pihak yang dihakimi lumrahnya akan merasa ‘dikecilkan’ dan jadi nggak percaya diri.  

Apapun pilihan atau keputusan yang diambilnya, jadilah teman yang suportif dan menerima apa adanya. Kalau kamu nggak bisa menerima keputusan si teman, maka lebih baik kamu keluar dari hubungan tersebut. Seorang teman nggak diharuskan untuk “menyukai” atau “menyetujui” keputusan yang diambil temannya, tapi teman yang baik akan menerima pilihan si teman, tanpa syarat.  

4. Walaupun berteman, batasan personal tetap aman  

Pernah punya teman yang nggak tahu batasan dan sering menginvasi keputusan pribadi. Waw, sebaiknya yang seperti itu dihindari ya. Nggak semua orang merasa nyaman dengan membuka dirinya seratus persen. Ada beberapa hal yang ingin ia simpan sendiri dan itu wajar saja. Jangan sampai kamu memaksanya untuk membuka sesuatu yang membuat dia nggak nyaman.  

Beri dia ruang dan waktu untuk membuka diri, sesuai proses yang diinginkannya. Beberapa orang cenderung sulit membuka diri karena merasa takut disakiti. Jadi,selalu lihat situasi supaya nggak ada kesalahpahaman yang bikin dia menjauh.  

5. Memberikan kenyamanan  

Hubungan pertemanan akan berkembang kalau kedua belah pihak merasa nyaman berada bersama. Kalau kamu ngerasa harus selalu waspada, nggak natural alias jaim (jaga image), kamu belum mencapai hubungan pertemanan sehat itu.  

Wajarnya, dalam pertemanan sehat kamu bisa menjadi diri kamu sendiri. Kamu merasa bebas untuk berekspresi tanpa harus mengkhawatirkan bagaimana si teman akan bereaksi.  

6. Nggak ada yang posesif 

Adalah wajar kalau kamu punya beberapa lingkaran pertemanan. Ada lingkaran teman kerja, teman kuliah, teman jalan, dan banyak lagi. Dalam pertemanan sehat, si teman nggak akan merasa terganggu dengan hubungan pertemanan yang lain. Dia juga nggak punya hak untuk membatasi hubungan kamu dengan yang lain. Lingkaran pertemanan yang sehat justru akan saling mendukung hubungan dengan teman yang lain.  

7. Saling memaafkan  

Nggak ada pertemanan yang sempurna. Hubungan pertemanan adalah layaknya benda hidup yang dapat berkembang namun juga dapat mati jika tidak ‘disiram.’ Harus ada upaya dari kedua belah pihak untuk menjaganya tetap hidup. Salah satunya, ketika teman membuat salah, kamu terbuka untuk memaafkan. Tentunya hubungan ini harus dijaga keseimbangannya. Jika salah satu pihak lebih banyak berbuat salah dan pihak yang lain terlalu sering memaafkan, saatnya tinjau ulang hubungan kamu. 

Menjaga Pertemanan Sehat 

Membangun dan mempertahankan hubungan pertemanan memang memerlukan usaha yang dilakukan bersama. Tapi percayalah, usaha ini nggak akan sia-sia. Mengingat banyaknya manfaat hubungan sehat untuk kesejahteraan diri kamu, coba lakukan hal ini untuk menjaganya:  

  1. Selalu berbuat baik. 
    Poin ini merupakan hal yang paling mendasar dan jadi inti dari hubungan yang sehat. Seperti rekening bank yang harus dijaga isinya, setiap perbuatan baik yang kamu lakukan akan menambah saldo tabungan kamu. Sementara kritik pedas dan perilaku negatif akan menggerus saldo tersebut.  
  2. Jadi pendengar yang baik. 
    Jaga kontak dengan si teman. Kalaupun kamu belum punya banyak waktu, seenggaknya kamu bisa memperhatikan apa yang terjadi dalam hidupnya dari status yang dipasang di sosial media. Saat terjadi sesuatu, tanyakan apa dia perlu sesuatu dan selalu beri dukungan. 
  1. Sediakan waktu beraktifitas bersama
    Tidak hanya saling mendengarkan, persahabatan yang indah (dan sehat), juga lebih terasa apabila individu didalamnya dapat menikmati waktu melakukan aktifitas bersama seperti catch-up obrolan sambal menikmati kopi, belanja bareng, maupun menjalankan hobi olahraga seperti bersepeda, hiking dsb.

TIPS Pertemanan Sehat: Rencanakan liburan bareng! Kalau kamu dan sahabat punya hobi gowes, bisa simak informasi yang satu ini tentang 5 Lokasi Bersepeda di Bali, yang Spektakuler.

  1. Terbuka. 
    Beberapa orang mungkin sulit untuk membuka diri sepenuhnya. Nggak masalah… terbuka bukan berarti kamu harus blak-blakan mengungkap semua hal yang pribadi, Terbuka juga bisa diartikan dengan selalu open minded dengan pilihan dan keputusannya dan jujur dengan pendapat kamu.  
  2. Tunjukkan kalau kamu bisa dipercaya. 
    Bertanggung jawab dan bisa diandalkan adalah pondasi hubungan pertemanan yang sehat. Selalu tepati janji dan jangan khianati kepercayaannya. 

Menjalin hubungan pertemanan memang proses yang panjang dan dilakukan oleh kedua belah pihak, secara terus-menerus. It’s a marathon, not a sprint.  Tunjukkan bahwa kamu mau mengusahakan pertemanan yang baik dengan memberikan yang terbaik. Saat hal itu dilakukan, niscaya buah manis juga yang akan kamu petik!

Priscilla Lulianne

Ditulis oleh

Priscilla Lulianne

Head of Contact Center

Priscilla merupakan lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo yang sudah menjadi seorang profesional Customer/Partnership dan Contact Center Relationship Management selama 18 tahun. Priscilla memiliki sertifikasi AAUI dan berpengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Sebagai Head of Contact Center, penting bagi Pricilla untuk menjaga kesehatan. Karena itu, Priscilla senang menerapkan gaya hidup sehat. Saat ini Pricilla senang berbagi informasi mengenai asuransi dan lifestyle.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!