Angka standar RPM mobil harus diketahui oleh pengendara mobil agar pengaturan yang dipilih sesuai dengan standar pabrikan.
Sehingga, mobil akan terhindar dari RPM yang tidak stabil. Berikut penjelasan lengkap mengenai standar RPM mobil!
Apa itu RPM pada mobil?
Kepanjangan RPM adalah Revolutions Per Minute. Artinya, putaran yang dilakukan mesin dalam waktu satu menit.
Putaran tersebut dimulai dari ujung depan crankshaft (poros engkol) ke ujung belakang flywheel (roda gila). Sehingga, satu perputaran pulley sama dengan satu RPM, namun dihitung per menit.
Informasi terkait RPM bisa ditunjukkan di takometer yang berdampingan dengan speedometer, tepatnya di dasbor atau belakang kemudi.
Fungsi RPM mobil agar kamu tidak gas mobil melebih kekuatan mesin, melalui berapa standar putaran mesinnya (RPM).
Contoh cara membaca RPM adalah dengan melihat angka pada jarum takometer, kemudian dikali 1.000.
Misal, jarum mengarah ke angka 2, itu artinya 2.000 RPM. Informasi selengkapnya terkait cara membaca RPM dapat dilihat di tabel spesifikasi kendaraan.
Angka RPM tersebut bersanding dengan jumlah tenaga dan torsi pada spesifikasi mesin di tabel informasi.
Berapa Standar RPM mobil normal?
Berikut standar RPM pada beberapa jenis mobil, yakni injeksi, matic, dan diesel:
1. Standar RPM mobil injeksi
Dalam kondisi normal, standar RPM mobil injeksi berkisar 750 hingga 850 RPM. Angka tersebut menandakan perputaran mesin stabil dan tidak naik turun sepanjang perjalanan.
2. Standar rpm mobil matic
Standar RPM mobil matic berkisar 2.500 hingga 3.000 RPM. Pada mobil matic, pengendara perlu menjaga kestabilan RPM, misalnya menjaga kecepatan stabil dan tidak melakukan rem mendadak.
3. Standar rpm mobil diesel
Berbeda dengan mesin bensin, putaran maksimal mesin diesel masih rendah. Standar RPM mobil diesel sekitar 5.000 RPM.
Cara menyetel RPM mobil injeksi
Berikut cara menyetel RPM mobil injeksi agar mobil terasa nyaman saat dikendarai:
1. Putar ISAS screw ke kiri
Untuk menaikkan idling mesin, putar secukupnya komponen Idle Speed Adjusting Screw (ISAS) ke kiri. Hal itu berfungsi untuk menaikkan RPM mesin injeksi sehingga tetap stabil.
2. Putar ISAS Screw ke kanan
Untuk menurunkan RPM mobil injeksi, putar ISAS ke arah kanan ketika idle mesin naik drastis.
Hal ini bertujuan untuk menurunkan idling mesin agar kembali stabil. Jangan memutar terlalu kencang karena bisa menyebabkan RPM turun tidak stabil.
3. Setel RPM idling mesin seperlunya
Apabila idle mesin injeksi tidak stabil, setel RPM mobil injeksi dari angka normal, yakni antara 750 hingga 850 RPM.
Nyalakan AC mobil atau lampu mobil agar ada beban dalam mobil untuk tes kestabilan. Namun, apabila mesin mobil mati, putar ISAS ke kiri agar RPM naik hingga seperempat putaran.
Penyebab RPM tidak stabil pada mobil injeksi
Ada beberapa penyebab RPM standar mobil tidak stabil pada mobil injeksi. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Idle speed control tidak stabil
Idle speed control (ISC) yang tidak stabil menyebabkan RPM naik turun. Sebab, ISC berfungsi untuk kelangsungan hidup mesin.
ISC yang tidak stabil biasanya karena kotor. Hal itu mengakibatkan suplai udara yang dibutuhkan intake manifold tersumbat.
2. Ada masalah pada mass air flow
Fungsi dari mass air flow adalah mendeteksi jumlah massa udara yang dapat masuk dalam mesin.
Hal itu sesuai dengan kecepatan alirannya. Jumlah udara yang masuk tidak bisa dideteksi apabila mass air flow bermasalah.
3. Throttle body kurang bersih
Bagian throttle body yang kurang bersih juga menyebabkan RPM tidak stabil. Keluarkan throttle body dari tempatnya, lalu bersihkan dengan carbon cleaner.
Penyebab RPM tidak stabil pada mobil non injeksi
Bukan hanya mobil injeksi, mobil dengan karburator dan diesel juga kerap tidak stabil atau naik turun. Berikut beberapa penyebab RPM tidak stabil pada mobil karburator:
1. Idle jet kotor
Idle jet merupakan saluran output bahan bakar ke intake manifold ketika mesin dalam RPM rendah, termasuk kondisi idle.
Saluran tersebut diatur menggunakan sekrup idle jet. Apabila sekrup idle jet dilonggarkan, RPM cenderung naik turun.
Sementara itu, mesin mobil akan mati apabila sekrupnya dikencangkan. Hal itu menandakan idle jet kotor dan perlu dibersihkan.
2. Celah pada platina terlalu lebar
Sistem pengapian pada kendaraan tipe konvensional biasanya masih menggunakan platina. Sistem tersebut mengharuskan pemilik kendaraan rutin menyetel dan mengatur celah platina.
Bila tidak dilakukan, celah platina akan menyebabkan RPM mobil tidak stabil.
3. Selang vakum karburator retak
Selang vakum karburator retak juga menyebabkan standar RPM mobil tidak stabil.
Selang yang rusak tersebut sebaiknya segera diganti dengan yang baru, tidak perlu diservis.
4. Selang vakum advancer retak
Selang vakum advancer merupakan sistem tambahan pada pengapian platina yang berfungsi memajukan dan memundurkan waktu pemercikan busi sesuai beban yang diterima mesin.
Jika selang vakum advancer rusak, hal itu bisa menyebabkan standar RPM mobil naik turun.
5. Terjadi kebocoran pada baut pengikat intake manifold
Baut pengikat intake manifold yang bocor juga dapat menyebabkan hilangnya daya tekan terhadap intake manifold ke arah kepala silinder.
Hal itu mengakibatkan udara masuk lewat celah baut yang tidak rapat. Sehingga, sistem vakum karburator dan advancer pun eror. Otomatis RPM mobil tidak stabil.
Penyebab RPM tidak stabil pada mobil diesel
Ini beberapa penyebab rpm mobil tinggi atau tidak stabil:
1. Throttle body kotor
Throttle body adalah tempat untuk mengatur supply udara ke ruang bakar. Di dalam komponen tersebut terdapat beberapa lubang udara berukuran kecil, sehingga mudah kotor dan tersumbat.
Kondisi tersebut banyak terjadi pada mesin mobil yang memakai sistem TAC atau drive by wire.
Throttle body yang kotor akan menyebabkan RPM mesin diesel tidak stabil karena merusak sistem kerja TAC.
2. Ada masalah pada idle speed control
ISC merupakan pengatur RPM yang harus dalam keadaan baik. Apabila komponen tersebut bermasalah, itu akan membuat RPM tidak stabil.
3. Mass air flow (MAF) kotor
MAF yang kotor juga menyebabkan RPM mesin diesel naik turun. Sebab, MAP berfungsi mendeteksi massa udara yang masuk ke dalam mesin. MAF terletak di area filter udara sehingga mudah kotor.
Penyebab mobil bergetar ketika RPM rendah
Berikut beberapa penyebab mobil bergetar ketika RPM rendah:
1. Terjadi sumbatan pada injektor mesin
Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke intake manifold. Apabila injektor tersumbat, maka mobil akan bergetar ketika RPM rendah.
2. Kampas kopling sudah aus
Kampas kopling yang aus juga menyebabkan mobil bergetar ketika RPM rendah.
Ketika mobil sudah mencapai jarak tempuh 30.000 km dan belum ganti kopling, bisa dipastikan komponen tersebut sudah aus.
3. Ban mobil tidak rata
Ban mobil yang tidak rata bisa menyebabkan mobil bergetar tidak hanya saat RPM rendah, melainkan juga saat RPM tinggi.
Itulah penjelasan mengenai standar RPM mobil. Idealnya skema mobil berada di antara 750 hingga 850 RPM. Untuk mempertahankan nilai ideal RPM, lakukan servis secara rutin.
Pentingnya asuransi mobil
Asuransi mobil adalah produk yang memberi proteksi untuk kendaraan berupa jaminan ganti rugi atas kerusakan dan kerugian mobil yang tidak terduga.
Mulai dari ganti rugi untuk kerusakan kecil hingga kerusakan besar akibat tabrakan, kecelakaan, bencana alam, atau tidak kejahatan.
Cakupan pertanggungan yang didapat sesuai dengan jenis polis yang dipilih. Polis All Risk memberi ganti rugi atas semua risiko.
Sedangkan asuransi TLO memberi ganti rugi hanya bila kerusakan dan kerugian kendaraan mencapai 75% dari harga mobil saat ini.
Manfaat asuransi mobil untuk proteksi finansial kamu. Bila sewaktu-waktu mobil rusak atau rugi, kamu tinggal klaim asuransi mobil kamu saja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kamu tidak perlu lagi pusing akan biaya untuk perbaikan atau pemulihan mobil. Yuk, pilih asuransi mobil terbaik!
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: