Uang pertanggungan adalah istilah penting dalam asuransi jiwa, merujuk pada jumlah dana yang disepakati akan diberikan oleh perusahaan asuransi kepada ahli waris atau penerima manfaat apabila terjadi risiko seperti meninggal dunia atau cacat tetap. Memahami apa itu uang pertanggungan sangat penting agar perlindungan yang dipilih sesuai kebutuhan, tanpa risiko salah pilih yang berakibat pada kerugian finansial.

Yuk, ketahui manfaat uang pertanggungan dalam asuransi jiwa dan bagaimana cara menghitung besaran uang pertanggungan yang ideal dalam artikel Roojai berikut ini.

Apa Itu Uang Pertanggungan?

Dalam istilah asuransi, UP atau Uang pertanggungan adalah jumlah dana yang telah disepakati oleh pemegang polis dengan perusahaan asuransi saat pertama kali membeli asuransi. Tidak hanya pada asuransi jiwa, istilah UP juga ada di sejumlah produk asuransi lain seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan dan properti. 

Dalam asuransi jiwa, jika risiko yang tertuang dalam polis terjadi seperti tertanggung meninggal dunia, maka UP akan diberikan kepada ahli waris atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemilik polis. Dana ini bisa berupa santunan kematian atau manfaat ketika tertanggung mengalami cacat total tetap, bergantung pada jenis asuransi yang dipilih. 

Besaran UP umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga premi, jenis asuransi, usia tertanggung, serta kondisi kesehatan pada saat polis disepakati. 

Manfaat Uang Pertanggungan dalam Asuransi

Berikut ini beberapa manfaat utama dari uang pertanggungan dalam polis asuransi yang perlu kamu ketahui:

1. Menjamin keamanan finansial ahli waris

Salah satu manfaat utama dari uang pertanggungan adalah menjamin keamanan finansial ahli waris atau keluarga yang ditinggalkan tertanggung. Jika terjadi risiko yang membuat tertanggung tidak mampu lagi menghasilkan pendapatan, dana ini akan memberikan perlindungan keuangan bagi keluarga.

Keluarga tidak perlu khawatir kehilangan sumber pendapatan utama secara tiba-tiba. Dana ini bisa digunakan untuk biaya pokok sehari-hari, sehingga keluarga tetap nyaman secara finansial meskipun kehilangan pencari nafkah utama.

2. Melunasi hutang atau kewajiban finansial

Manfaat penting lainnya dari uang pertanggungan adalah melunasi hutang atau kewajiban finansial yang dimiliki tertanggung. Jika tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat total, keluarga mungkin menghadapi beban hutang seperti cicilan rumah, kendaraan, atau pinjaman lainnya yang harus segera dilunasi.

Uang pertanggungan bisa menjadi solusi cepat dan tepat untuk menyelesaikan kewajiban ini, sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak perlu menghadapi tekanan tambahan akibat hutang yang belum terselesaikan. Dengan begitu, keluarga bisa melanjutkan hidup tanpa beban keuangan yang memberatkan.

3. Menjamin kelangsungan pendidikan anak

Pendidikan anak adalah kebutuhan jangka panjang yang harus tetap terpenuhi meskipun tertanggung tidak lagi mampu menanggungnya secara langsung. Uang pertanggungan dapat menjamin biaya pendidikan anak, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, tetap tersedia.

Dana ini memastikan bahwa masa depan anak tidak terganggu akibat risiko yang dialami tertanggung. Dengan demikian, keluarga bisa lebih tenang karena pendidikan anak sudah terlindungi dengan baik.

4. Mengganti pendapatan yang hilang

Uang pertanggungan juga berfungsi sebagai pengganti pendapatan yang hilang akibat risiko yang dialami oleh tertanggung. Saat tertanggung meninggal atau mengalami cacat total tetap, keluarga dapat kehilangan sumber pendapatan utama yang sebelumnya menopang kebutuhan sehari-hari.

Dengan adanya uang pertanggungan, keluarga dapat tetap mempertahankan gaya hidup dan mencukupi kebutuhan pokok tanpa harus khawatir tentang kehilangan pendapatan secara tiba-tiba. Dana ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari dan memberikan rasa aman secara finansial bagi keluarga yang ditinggalkan.

5. Membayar biaya akhir (final expense)

Selain manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, uang pertanggungan juga bermanfaat untuk membiayai biaya akhir atau final expense, seperti biaya pemakaman dan administrasi terkait kematian. Biaya-biaya ini sering kali cukup besar dan dapat menjadi beban tambahan bagi keluarga yang sedang berduka.

Dengan adanya uang pertanggungan, keluarga tidak perlu menggunakan dana tabungan atau aset lainnya untuk biaya ini. Hal ini membantu keluarga melewati masa-masa sulit tanpa khawatir akan tambahan beban finansial.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan yang Ideal

Setelah mengetahui manfaatnya, penting juga memahami cara menghitung besaran uang pertanggungan yang ideal. Ada beberapa pendekatan yang bisa kamu gunakan, di antaranya:

Income replacement based

Metode ini menghitung besarnya uang pertanggungan berdasarkan jumlah pendapatan tahunan yang harus digantikan. Misalnya, jika pendapatan tahunan tertanggung adalah Rp120 juta dan ingin memberikan perlindungan selama 10 tahun, maka uang pertanggungan yang ideal adalah Rp1,2 miliar (Rp120 juta x 10 tahun).

Human life value based

Pendekatan ini menghitung uang pertanggungan berdasarkan nilai ekonomi kehidupan tertanggung. Misalnya, dengan pendapatan tahunan Rp120 juta dan tingkat bunga investasi sebesar 5%, uang pertanggungan idealnya adalah Rp2,4 miliar (Rp120 juta ÷ 5%). Metode ini mempertimbangkan potensi penghasilan masa depan yang hilang jika tertanggung meninggal dunia atau cacat.

Needs analysis approach

Metode ini paling rinci karena mempertimbangkan berbagai kebutuhan finansial keluarga, seperti biaya hidup, pendidikan anak, dan kewajiban hutang. Misalnya, jika total kebutuhan hidup keluarga selama 15 tahun adalah Rp1,8 miliar, ditambah biaya pendidikan anak Rp500 juta, dikurangi aset atau tabungan sebesar Rp300 juta, maka uang pertanggungan ideal yang dibutuhkan adalah Rp2 miliar (Rp1,8 miliar + Rp500 juta - Rp300 juta).

Kesalahan Umum dalam Menentukan Uang Pertanggungan

Berikut ini beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menentukan uang pertanggungan asuransi:

  • Tidak memahami isi polis asuransi dengan detail, sehingga tidak mengetahui secara pasti cakupan manfaat dan ketentuan klaim.
  • Memilih jumlah uang pertanggungan yang terlalu kecil, menyebabkan perlindungan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga.
  • Uang pertanggungan terlalu besar sehingga meningkatkan premi yang harus dibayar secara tidak perlu.
  • Tidak memperhitungkan inflasi yang menyebabkan nilai uang pertanggungan menjadi kurang relevan di masa mendatang serta mengabaikan kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan anak atau dana pensiun.
  • Mengabaikan kondisi keuangan saat ini, seperti jumlah pengeluaran rutin, cicilan, dan tabungan yang dimiliki. 
  • Menganggap asuransi sebagai alat tabungan atau investasi, bukan sebagai proteksi murni, sehingga ekspektasi terhadap manfaat yang diterima tidak sesuai dengan tujuan utama dari asuransi itu sendiri.

Lindungi Dirimu dengan Asuransi

Asuransi memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan finansial bagi seseorang dan keluarga saat menghadapi risiko yang tak terduga. Tanpa asuransi, risiko seperti sakit parah, kecelakaan, atau kematian mendadak bisa membawa dampak finansial yang sangat besar bagi keluarga yang ditinggalkan.

Dengan asuransi yang tepat, kamu dan keluargamu bisa terhindar dari situasi seperti ini, karena perusahaan asuransi akan menanggung biaya yang timbul akibat risiko tersebut. Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan asuransi sesuai kebutuhan kamu.

Kunjungi situs Roojai Indonesia untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia asuransi.