
Sebagai warga negara Indonesia, kita cukup beruntung pemerintah menyediakan fasilitas berupa BPJS Kesehatan. Jaminan kesehatan ini memberikan proteksi kesehatan agar masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan, menikmati manfaat serta pemenuhan kebutuhan dasar terkait kesehatan.
Untuk menjadi peserta, kamu tidak perlu melakukan medical check up. Masyarakat Indonesia usia berapa pun dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan melengkapi dokumen pendaftaran dan membayar iuran. Premi atau biaya BPJS Kesehatan juga cukup terjangkau. Sistem pembayarannya sangat mudah dan banyak pilihan kanal karena bekerja sama dengan berbagai bank, minimarket, serta sistem pembayaran digital.
Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, setidaknya terdapat 155 jenis penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan dari penyakit ringan hingga penyakit kritis seperti penyakit jantung, asma, stroke, kanker, diabetes melitus, katarak, tifus, dan demam berdarah.
Lalu, apakah semua penyakit dicover BPJS Kesehatan? Sayangnya, tidak semua penyakit bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Simak di sini selengkapnya!
Daftar Penyakit yang Dicover BPJS
Beberapa jenis penyakit yang bisa ditanggung oleh BPJS.
1. Penyakit infeksi dan parasit:
- Kejang demam
- Tetanus
- HIV/AIDS tanpa komplikasi
- Influenza
- Pertussis
- Tuberkulosis paru tanpa komplikasi (TBC)
- Demam tifoid
- Hepatitis A
- Disentri basiler
- Disentri amuba
- Penyakit cacing tambang
- Strongyloidiasis
- Askariasis
- Skistosomiasis
- Taeniasis
2. Penyakit sistem saraf:
- Tension headache
- Migrain
- Bell’s Palsy
- Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)
- Alzheimer
- Parkinson
3. Gangguan mental dan perilaku:
- Gangguan somatoform
- Insomnia
4. Penyakit mata:
- Benda asing di konjungtiva
- Konjungtivitis
- Perdarahan subkonjungtiva
- Mata kering
- Blefaritis
- Hordeolum
- Trikiasis
- Episkleritis
- Hipermetropia ringan
- Miopia ringan
- Astigmatisme ringan
- Presbiopia
- Buta senja
5. Penyakit THT (telinga, hidung, dan tenggorokan):
- Otitis eksterna
- Otitis media akut
- Serumen prop
- Mabuk perjalanan
- Furunkel pada hidung
- Rhinitis akut
- Rhinitis alergika
- Rhinitis vasomotor
- Benda asing di hidung
- Epistaksis
- Faringitis
- Tonsilitis
- Laringitis
6. Penyakit sistem pernapasan:
- Asma bronkial
- Bronkitis akut
- Pneumonia
- Bronkopneumonia
7. Penyakit sistem kardiovaskular:
- Hipertensi esensial
- Jantung koroner
- Gagal jantung
- Aritmia.
8. Penyakit sistem pencernaan:
- Kandidiasis mulut
- Ulkus mulut (aftosa, herpes)
- Parotitis
- Infeksi pada umbilikus
- Gastritis
- Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
- Refluks gastroesofagus
- Intoleransi makanan
- Alergi makanan
- Keracunan makanan
- Hemoroid grade 1/2
9. Penyakit sistem urogenital:
- Infeksi saluran kemih
- Gonore
- Pielonefritis tanpa komplikasi
- Fimosis
10. Penyakit kulit dan jaringan subkutan:
- Dermatitis kontak
- Skabies
- Infeksi jamur kulit
- Impetigo
- Furunkel
- Karbunkel
- Selulitis
- Urtikaria
- Psoriasis
- Vitiligo
- Alopecia areata
- Kutil
- Herpes zoster
- Herpes simpleks
- Molluscum contagiosum
- Pedikulosis
- Tinea versikolor
- Tinea kapitis
- Tinea korporis
- Tinea kruris
- Tinea pedis
- Onikomikosis
- Pitiriasis rosea
- Eritema multiforme
- Dermatitis atopik
- Liken planus
- Eksim nummularis
- Pioderma
- Luka bakar derajat ringan
- Luka potong dan abrasi ringan
11. Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat:
- Artritis reumatoid
- Osteoartritis
- Nyeri punggung bawah
- Tendinitis
- Bursitis
- Fibromialgia
- Lumbago (sakit pinggang)
- Cedera otot ringan
- Kram otot berulang
- Fraktur sederhana (tanpa komplikasi)
12. Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik:
- Diabetes mellitus tipe 1 dan 2
- Hipertiroidisme
- Hipotiroidisme
- Gondok sederhana (goiter)
- Kekurangan gizi ringan hingga sedang
- Obesitas dengan risiko komplikasi
- Defisiensi vitamin D
- Defisiensi zat besi (anemia defisiensi besi)
13. Penyakit darah dan organ pembentuk darah:
- Anemia megaloblastik
- Anemia defisiensi besi
- Thalassemia minor
- Leukopenia ringan
- Trombositopenia ringan
14. Penyakit kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan:
- Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care)
- Persalinan normal
- Preeklamsia ringan
- Infeksi saluran kemih pada kehamilan
- Anemia pada kehamilan
- Perdarahan pascapersalinan ringan
- Mastitis pada ibu menyusui
15. Jenis penyakit sistem reproduksi wanita dan pria:
- Dismenore (nyeri haid)
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Keputihan akibat infeksi
- Kista ovarium sederhana
- Endometriosis ringan
- Epididimitis
- Orkitis
- Varikokel ringan
16. Jenis Penyakit Anak dan Perkembangan:
- Pneumonia pada anak
- Malnutrisi pada anak
- Cacar air (varisela)
- Campak tanpa komplikasi
- Rubella tanpa komplikasi
- Impetigo pada anak
- Konstipasi kronis pada anak
- Alergi susu sapi pada bayi
- Gangguan tumbuh kembang ringan
Perlu dicatat bahwa daftar di atas tidak mencakup semua penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Untuk informasi lebih lengkap, kamu dapat mengunjungi situs resmi BPJS Kesehatan atau menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menanggung layanan kesehatan preventif seperti pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care), skrining kesehatan, dan imunisasi. Namun, ada beberapa layanan yang tidak ditanggung, seperti perawatan yang berhubungan dengan kecantikan dan estetika, serta penyakit akibat tindak pidana tertentu.
Pastikan kamu selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan untuk mendapatkan manfaat layanan kesehatan yang optimal.
Penyakit yang Tidak Dicover BPJS
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kamu perlu mengetahuinya agar tidak ada salah paham atau kebingungan ketika klaim kamu ditolak. Jangan sampai ketidaktahuan menyebabkan kamu kecewa di kemudian hari.
Berikut rincian penyakit, kondisi, dan pelayanan kesehatan yang tidak dicover oleh BPJS Kesehatan:
- Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
- Pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja atau menjadi tanggungan pemberi kerja;
- Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas sesuai hak kelas rawat peserta;
- Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
- Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
- Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
- Pelayanan meratakan gigi atau ortodonti;
- Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;
- Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
- Pengobatan komplementer, alternatif, dan tradisional, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan;
- Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau eksperimen;
- Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik;
- Perbekalan kesehatan rumah tangga;
- Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
- Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah;
- Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial;
- Pelayanan kesehatan akibat tindak pidana penganiayaan, kekerasan seksual, korban terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Pelayanan kesehatan tertentu yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
- Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang diberikan;
- Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program lain.
Masih belum jadi peserta BPJS karena bingung bagaimana cara mendaftar? Yuk, pelajari cara daftar BPJS Kesehatan online plus syaratnya.
Kenapa Kamu Butuh Asuransi Pelengkap BPJS?
Asuransi kesehatan yang disediakan oleh pemerintah memang menanggung hampir semua jenis penyakit. Dengan BPJS Kesehatan, kamu juga bisa mendapatkan coverage biaya penanganan penyakit kritis. Dengan manfaat ini, wajar jika kamu berpikir bahwa BPJS Kesehatan saja sudah cukup.
Namun, anggapan kamu ini tidak sepenuhnya benar. Jika ternyata penyakit kritis yang dialami sudah cukup parah, biaya yang perlu dikeluarkan akan lebih besar. Apalagi penyakit kritis membuat kamu mengalami penurunan dalam lingkup profesional karena tidak lagi sanggup untuk bekerja seperti biasanya. Selain itu, beberapa aspek penunjang proses penyembuhan tidak ditanggung asuransi kesehatan maupun BPJS, misalnya biaya perjalanan, kursi roda, serta biaya non-medis lainnya.
Berikut beberapa alasan kenapa kamu tetap butuh asuransi pelengkap BPJS:
1. BPJS memiliki batasan kelas perawatan.
2. BPJS tidak menanggung semua jenis obat dan tindakan medis.
3. Proses rujukan bpjs yang memakan waktu.
4. BPJS tidak menanggung semua penyakit dan tindakan
5. BPJS memiliki batasan biaya untuk tindakan tertentu. jika biaya perawatan melebihi plafon yang ditetapkan, kamu harus menanggung selisihnya sendiri.
6. BPJS tidak menanggung perawatan di luar negeri.
8. BPJs tidak menanggung biaya non-medis, seperti transportasi, biaya admin, dan akomodasi.
9. Perlindungan lebih lengkap untuk kamu dan keluarga.
Asuransi penyakit kritis terbaik
Asuransi tambahan penyakit kritis hadir untuk memberikan manfaat uang santunan tunai yang dapat digunakan sebagai biaya perawatan tambahan meskipun biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh asuransi utama atau BPJS Kesehatan. Manfaat ini bisa dipakai juga apabila asuransi yang kamu miliki tidak memiliki manfaat yang mencukupi untuk mengcover perawatan penyakit kritis.
Asuransi penyakit kritis dari Roojai Indonesia memberikan perlindungan terbaik dari kategori penyakit kritis berikut: Kanker, penyakit saraf (stroke, aneurisma), penyakit jantung, gagal ginjal, dan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Dengan perlindungan yang fleksibel, kamu bisa memilih salah satu atau beberapa dari 5 kategori asuransi penyakit kritis di atas. Kamu juga bisa mengatur sendiri perlindungan yang kamu inginkan, berdasarkan budget yang kamu punya. Jadi nggak perlu khawatir kamu nggak bisa bayar premi. Bahkan dengan Rp50.000 per bulan kamu sudah bisa menerima manfaatnya, lho!
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: