Saat ini masih jarang perusahaan asuransi yang menanggung nasabah jika telah terdiagnosa atau memiliki riwayat penyakit diabetes. Umumnya manfaat asuransi diabetes masuk dalam manfaat asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan. 

Artinya, tertanggung harus mendaftarkan diri dalam asuransi dalam keadaan sehat atau tidak memiliki risiko tinggi terdiagnosa diabetes. Kemudian, jika terjadi risiko terdiagnosa diabetes, maka dalam asuransi penyakit kritis akan diberikan santunan tunai atau uang pertanggungan sesuai perjanjian polis. Sementara untuk asuransi kesehatan, biaya perawatan terkait diabetes akan ditanggung. Simak lebih lanjut terkait cara kerja asuransi diabetes selengkapnya di bawah ini:

Konten

  1. Apakah Ada Asuransi yang Menanggung Risiko Dibates? 
  2. Alasan Pre-Exisiting Condition Diabetes Dikecualikan Asuransi
    1. Miliki Asuransi Kesehatan Sedini Mungkin

    Apakah Ada Asuransi yang Menanggung Risiko Dibates? 

    Perlu dipahami bahwa ada beberapa risiko yang tidak ditanggung atau dibatasi oleh perusahaan asuransi. Salah satunya adalah pre-existing condition atau penyakit yang sudah ada sebelumnya. Artinya, jika tertanggung telah terdiagnosa atau pernah mendapatkan perawatan terkait diabetes sebelumnya, maka perusahaan asuransi akan mengecualikan risiko diabetes dalam polis.

    Namun, jika tertanggung tidak memiliki riwayat penyakit diabetes, kemudian mendapatkan diagnosa ketika polis telah aktif, maka biaya perawatan kesehatan terkait diabetes akan ditanggung oleh pihak asuransi mengikuti manfaat polis jenis asuransi kesehatan yang dipilih. 

    Alasan Pre-Exisiting Condition Diabetes Dikecualikan Asuransi

    Ada beberapa alasan mengapa perusahaan asuransi umumnya mengecualikan atau membatasi cakupan manfaat bagi calon tertanggung yang telah terdiagnosa diabetes saat proses underwriting (penilaian risiko). Berikut beberapa alasannya:

    1. Faktor risiko tinggi seperti komplikasi

    Penderita diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, atau bahkan amputasi. Risiko komplikasi ini meningkatkan kemungkinan klaim asuransi kesehatan dan proteksi polis penyakit kritis, sehingga perusahaan cenderung membatasi cakupan atau menaikkan nilai premi.

    2. Biaya medis jangka panjang 

    Umumnya penderita diabetes memerlukan pengobatan jangka panjang, seperti insulin atau obat oral, kontrol rutin ke dokter, tes laboratorium berkala dan lainnya. Ini meningkatkan potensi klaim berulang dalam jangka panjang. 

    3. Hasil underwriting

    Proses underwriting adalah tahap evaluasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi untuk menilai risiko calon pemegang polis. Bagi penderita diabetes, hasil underwriting sering kali menunjukkan risiko tinggi, yang dapat mengakibatkan penolakan aplikasi atau penambahan premi yang lebih mahal.

    Miliki Asuransi Kesehatan Sedini Mungkin

    Saat mencari polis asuransi diabetes, kamu mungkin akan mendapati bahwa preminya lebih mahal dan terdapat banyak pengecualian dalam cakupannya. Oleh karena itu, sebaiknya miliki asuransi kesehatan sedini mungkin, tanpa menunggu hingga risiko penyakit muncul. Ingat, asuransi bersifat preventif, semakin cepat kamu memilikinya, semakin optimal perlindungan yang bisa kamu dapatkan. 

    Semoga informasi ini bermanfaat!

    Dian Pusparini

    Ditulis oleh

    Dian Pusparini

    Head of Claim

    Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

    Bagikan:

    Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

    Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

    Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

    |

    Lihat premi dalam 30 detik.
    Gak perlu kasih info kontak!