Perbedaan asuransi dan BPJS sering menjadi pertanyaan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan perlindungan kesehatan. Keduanya memang memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan jaminan atas biaya kesehatan.
Tetapi sebenarnya dari segi sistem, manfaat, hingga biaya, terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Untuk membantumu menentukan mana yang tepat, yuk, ketahui apa bedanya asuransi dan BPJS pada artikel Roojai berikut ini!
Konten
Perbedaan Asuransi dengan BPJS
Secara umum, perbedaan asuransi kesehatan dan BPJS terletak pada kepesertaan, biaya premi, jangkauan layanan, hingga jenis penyakit yang ditanggung. Berikut adalah 7 perbedaan utama antara asuransi dan BPJS beserta kelebihan dan kekurangannya.
1. Pengelolaan dan kepesertaan
BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan nasional yang dikelola langsung oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kepesertaan BPJS juga bersifat wajib bagi seluruh warga negara Indonesia, mulai dari pekerja formal, informal, hingga penerima bantuan iuran (PBI). Sebagai jaminan sosial dari pemerintah, pendaftaran BPJS Kesehatan terus dipermudah baik dengan layanan di kantor cabang maupun secara online via Mobile JKN.
Sementara itu, asuransi kesehatan dikelola oleh perusahaan swasta yang menawarkan berbagai pilihan produk perlindungan kesehatan. Kepesertaannya bersifat sukarela. Artinya, kamu bebas memilih untuk mendaftar sesuai kebutuhanmu.
2. Manfaat pertanggungan asuransi
Perbedaan asuransi dan BPJS selanjutnya terletak pada manfaat pertanggungannya. Asuransi kesehatan umumnya menawarkan cakupan yang lebih fleksibel dan luas. Sebagai peserta, kamu dapat memilih manfaat sesuai kebutuhan, mulai dari rawat inap, rawat jalan, persalinan, hingga perlindungan penyakit kritis.
Bahkan, beberapa produk asuransi menyediakan manfaat tambahan seperti perlindungan kecelakaan atau asuransi jiwa dalam satu polis. Sebaliknya, manfaat BPJS Kesehatan cenderung lebih standar dan merata untuk seluruh peserta, tanpa pilihan personalisasi.
Jenis layanan dan fasilitas yang diberikan juga harus mengikuti standar kelas yang dipilih serta aturan yang berlaku di fasilitas kesehatan mitra BPJS.
3. Biaya premi
Dari segi biaya premi, asuransi kesehatan memiliki premi yang bervariasi, tergantung pada usia, riwayat kesehatan, manfaat yang dipilih, serta kelas perawatan yang diinginkan.
Semakin lengkap perlindungan dan tinggi kelas layanan yang diambil, maka akan semakin besar premi yang harus dibayarkan. Sementara itu, iuran BPJS Kesehatan jauh lebih terjangkau, karena besarnya iuran disesuaikan dengan kelas kepesertaan (Kelas 1, 2, atau 3).
Inilah yang menjadi kelebihan BPJS yang lebih ramah bagi semua kalangan masyarakat. Namun, karena lebih murah, terdapat kekurangan BPJS terkait adanya keterbatasan layanan, adanya antrean pelayanan, dan fasilitas kamar rawat inap.
4. Limit pertanggungan
Perbedaan asuransi dan BPJS juga dapat terlihat dari limit pertanggungannya. Limit ini bisa berupa batas maksimal biaya per tahun, per penyakit, atau per jenis tindakan medis. Semakin tinggi limitnya, umumnya premi yang dibayarkan juga semakin mahal.
Sementara itu, dalam BPJS tidak ada limit tahunan dalam penggunaan layanan kesehatan. Peserta bisa mendapatkan pengobatan atau perawatan medis sesuai kebutuhan, selama mengikuti prosedur yang berlaku.
5. Proses klaim asuransi
Proses klaim pada asuransi kesehatan swasta umumnya lebih fleksibel dibanding BPJS. Jika berobat di rumah sakit rekanan, peserta bisa menggunakan sistem cashless. Kamu hanya perlu menunjukkan kartu untuk mendapatkan layanan.
Namun, jika peserta berobat di luar jaringan rumah sakit rekanan, klaim bisa dilakukan dengan sistem reimburse. Dengan sistem ini, kamu diharuskan membayar biaya terlebih dahulu, lalu mengajukan klaim penggantian ke perusahaan asuransi sesuai ketentuan polis yang berlaku.
Proses klaim ini memberi fleksibilitas bagi peserta untuk memilih tempat berobat yang diinginkan, baik di dalam maupun di luar negeri, tergantung pada jenis asuransi yang dimiliki.
Untuk BPJS Kesehatan, proses klaim menggunakan sistem berjenjang. Kamu harus mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) 1 pilihanmu terlebih dahulu agar mendapatkan layanan.
Jika ingin menggunakan di rumah sakit tertentu, kamu harus membawa surat rujukan dokter dari Faskes 1 tersebut.
6. Jangkauan layanan rumah sakit
Dalam hal jangkauan layanan rumah sakit, asuransi kesehatan biasanya bekerja sama dengan jaringan rumah sakit yang lebih luas di dalam dan luar negeri. Sebagai peserta, kamu memiliki kebebasan memilih rumah sakit sesuai preferensi, termasuk jenis kamar dan fasilitas yang diinginkan, sesuai polis yang dimiliki.
Sementara itu, BPJS Kesehatan memiliki jangkauan rumah sakit yang lebih terbatas, yaitu hanya rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang telah menjalin kerja sama dengan BPJS.
Umumnya, prioritas layanan BPJS ada di fasilitas kesehatan pemerintah dan rumah sakit daerah. Meskipun beberapa rumah sakit swasta juga menerima pasien BPJS. Namun, pemilihan rumah sakit ini juga tergantung sistem rujukan berjenjang yang berlaku di BPJS.
7. Penyakit yang ditanggung
Pada asuransi kesehatan, cakupan penyakit yang ditanggung sangat bergantung pada jenis polis yang diambil. Umumnya, asuransi kesehatan swasta menanggung berbagai jenis penyakit, baik ringan maupun berat, termasuk penyakit kritis.
Namun, beberapa penyakit tertentu yang sudah ada sebelum mendaftar (pre-existing condition) biasanya tidak langsung ditanggung atau bahkan dikecualikan, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan asuransi.
Di sisi lain, dalam BPJS Kesehatan, cakupan penyakit yang ditanggung di BPJS mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2014, di mana terdapat 144 jenis penyakit yang sepenuhnya ditanggung.
Pertanggungan ini mencakup penyakit ringan seperti demam berdarah hingga penyakit berat seperti kanker, gagal ginjal, hingga penyakit jantung.
Namun, kekurangan BPJS adalah adanya pembatasan jenis layanan dan obat-obatan yang ditanggung. Beberapa tindakan medis tertentu, alat kesehatan khusus, atau obat-obatan di luar formularium BPJS mungkin tidak sepenuhnya di-cover atau memerlukan proses administrasi tambahan.
Pentingnya Melengkapi BPJS dengan Asuransi Kesehatan Swasta
Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia memang sudah terlindungi BPJS Kesehatan. Tetapi, kamu sebenarnya tetap memerlukan perlindungan tambahan melalui asuransi swasta, lho!
Sebab, meskipun BPJS Kesehatan memberikan perlindungan kesehatan yang luas dengan biaya terjangkau, keberadaannya belum sepenuhnya mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan medis setiap individu. Kalau ingin mendapatkan kenyamanan, kecepatan layanan, serta kebebasan memilih fasilitas kesehatan, asuransi kesehatan swasta dapat memberikan hal tersebut.
Sebagai pemegang polis, kamu juga mendapatkan fleksibilitas lebih besar, baik dalam memilih rumah sakit, kelas perawatan, hingga manfaat tambahan yang disesuaikan dengan kondisi dan gaya hidup.
Namun, tidak semua produk asuransi kesehatan memiliki kualitas yang sama, baik dari segi manfaat pertanggungan hingga layanan klaimnya. Jadi, sangat penting untuk memilih asuransi kesehatan terbaik selain BPJS, ya!
Itulah ulasan mengenai perbedaan asuransi dan BPJS Kesehatan yang sangat penting kamu ketahui. Dapatkan informasi seputar asuransi lainnya di website Roojai Indonesia.
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: