Mengetahui cara cek tunggakan BPJS Kesehatan sangat penting agar status kepesertaan kamu tetap aktif dan tidak mengalami kendala saat mengakses layanan medis. Banyak peserta yang tanpa sadar memiliki tunggakan iuran, padahal keterlambatan pembayaran bisa berdampak pada keterlambatan layanan hingga denda yang terus bertambah.

Dalam artikel ini, kamu akan belajar bagaimana cara mengecek tunggakan BPJS dengan mudah serta memahami risiko yang bisa timbul jika dibiarkan terlalu lama.

Konten

  1. 1. Cek Tunggakan BPJS Kesehatan di Website
  2. 2. Cek Tunggakan BPJS Kesehatan di Mobile JKN
  3. 3. Cek Tunggakan BPJS melalui Whatsapp Chika
  4. 4. Cek Tunggakan BPJS melalui SMS
  5. 5. Cek Tunggakan BPJS di E-Commerce
  6. 6. Menggunakan e-Wallet
  7. 7. Lewat Aplikasi Gojek / Grab
  8. Risiko Jika Kamu Menunggak BPJS Kesehatan
    1. Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia

    1. Cek Tunggakan BPJS Kesehatan di Website

    Jika kamu ingin mengecek tunggakan BPJS Kesehatan secara online, salah satu cara termudah adalah melalui website resmi BPJS Kesehatan. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

    Jika kamu ingin, saya bisa bantu buatkan langkah-langkah serupa untuk via aplikasi Mobile JKN atau e-wallet juga.

    2. Cek Tunggakan BPJS Kesehatan di Mobile JKN

    Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan melalui Mobile JKN lebih simpel dibandingkan cek di laman BPJS. Tapi, kamu harus memastikan telah mengunduh dan melakukan registrasi di aplikasi tersebut. Jika sudah, berikut cara mengeceknya: 

    3. Cek Tunggakan BPJS melalui Whatsapp Chika

    Melakukan cek tunggakan BPJS Kesehatan dengan Whatsapp Chika juga mudah. Kamu hanya perlu mengirim chat di nomor 0811-8750-400. Berikut cara cek tunggakan BPJS Kesehatan lewat Chika: 

    4. Cek Tunggakan BPJS melalui SMS

    Jika kamu tidak memiliki smartphone atau akses internet terbatas, cek tunggakan BPJS Kesehatan juga bisa dilakukan melalui SMS. Berikut langkah-langkah mudahnya:

    Metode ini sangat berguna bagi kamu yang tidak menggunakan aplikasi Mobile JKN atau belum terbiasa mengakses website BPJS.

    5. Cek Tunggakan BPJS di E-Commerce

    Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan yang terakhir adalah melalui e-commerce yang bekerja sama seperti Tokopedia dan Shopee. Berikut cara mengeceknya: 

    6. Menggunakan e-Wallet

    Sekarang, kamu bisa cek tunggakan BPJS Kesehatan dengan mudah lewat aplikasi dompet digital atau e-wallet seperti DANA, OVO, dan ShopeePay. Caranya cukup praktis:

    1. Buka aplikasi e-wallet yang kamu gunakan.
    2. Pilih menu BPJS atau Tagihan Kesehatan.
    3. Masukkan nomor peserta BPJS Kesehatan milikmu atau keluargamu.
    4. Sistem akan langsung menampilkan status tagihan dan jumlah tunggakan (jika ada).

    Cara ini sangat membantu kamu yang ingin mengecek tunggakan secara cepat tanpa harus login ke aplikasi resmi BPJS atau JKN Mobile. Selain itu, kamu juga bisa langsung membayar iuran melalui aplikasi yang sama.

    7. Lewat Aplikasi Gojek / Grab

    Aplikasi transportasi online seperti Gojek dan Grab kini juga menyediakan layanan pengecekan dan pembayaran BPJS Kesehatan. Fitur ini biasanya ada di bagian layanan keuangan atau tagihan.

    Berikut langkah-langkah umumnya:

    1. Buka aplikasi Gojek atau Grab.
    2. Pilih menu GoTagihan (di Gojek) atau Tagihan & Isi Ulang (di Grab).
    3. Klik BPJS Kesehatan.
    4. Masukkan nomor VA BPJS kamu.
    5. Informasi tunggakan akan langsung muncul, lengkap dengan total tagihan.

    Dengan cara ini, kamu bisa memantau status kepesertaan BPJS kapan saja sambil menjalankan aplikasi yang biasa kamu pakai sehari-hari. Jangan lupa bayar tepat waktu agar terhindar dari denda atau layanan yang terblokir.

    Risiko Jika Kamu Menunggak BPJS Kesehatan

    Menunggak iuran BPJS Kesehatan bukan hanya menyebabkan status kepesertaanmu menjadi tidak aktif, tapi juga memunculkan sejumlah risiko serius, antara lain:

    1. Tidak bisa mengakses layanan kesehatan

    Jika kamu atau keluargamu membutuhkan perawatan medis, tapi status BPJS tidak aktif karena tunggakan, maka kamu harus membayar biaya pengobatan secara mandiri sampai status kepesertaan diaktifkan kembali.

    2. Dikenakan denda saat rawat inap

    BPJS Kesehatan mengenakan denda layanan bagi peserta yang menunggak dan baru mengaktifkan kembali kepesertaannya untuk keperluan rawat inap. Besaran dendanya adalah 5% dari biaya diagnosa dikalikan dengan jumlah bulan tunggakan (maksimal 12 bulan).

    3. Penambahan beban cicilan

    Jika kamu menunggak lebih dari 3 bulan, BPJS akan mengenakan skema cicilan tunggakan. Artinya, untuk bisa aktif kembali, kamu harus membayar iuran bulan berjalan ditambah mencicil tunggakan sebelumnya secara bertahap.

    4. Kesulitan mengakses layanan publik

    Dalam beberapa kasus, status BPJS Kesehatan yang menunggak bisa menghambat akses ke layanan publik tertentu, seperti pengurusan KIA, SIM, atau layanan administrasi kependudukan lainnya.

    Mengetahui cara cek tunggakan BPJS Kesehatan penting agar layanan kesehatan kamu tidak terputus. Saat menunggak, manfaat BPJS Kesehatan tidak bisa digunakan hingga kamu melunasi iuran dan dendanya. Padahal, layanan BPJS memiliki peran penting dalam jaminan sosial nasional.

    Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia

    Namun perlu diingat, BPJS memiliki sejumlah keterbatasan dari sisi fleksibilitas layanan. Meskipun memiliki tujuan yang sama, namun perbedaan asuransi kesehatan dan BPJS terlihat cukup jelas dari segi sistem hingga manfaatnya.

    Karena itu, sebaiknya kamu juga bisa mempertimbangkan asuransi kesehatan swasta sebagai asuransi pelengkap BPJS. Asuransi swasta umumnya menawarkan fleksibilitas manfaat, proses klaim lebih cepat, dan jaringan rumah sakit yang luas. Hal ini sangat membantu jika kamu menginginkan kenyamanan lebih dalam layanan medis atau ingin menghindari antrean panjang di fasilitas kesehatan umum.

    Roojai hadir dengan berbagai pilihan manfaat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Asuransi kesehatan Roojai memiliki skema copayment atau deductible untuk mendapatkan premi yang sesuai dengan anggaranmu.

    Cara kerja copayment sederhana, di mana ada persentase biaya yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi setiap kali menerima layanan kesehatan. Misal, 20% dari total biaya rawat inap ditanggung peserta asuransi dan 80% ditanggung perusahaan asuransi.

    Sementara deductible adalah jumlah tertentu yang harus dibayaran sendiri oleh peserta asuransi. Contohnya, jika deductible Rp1 juta dan biaya rawat jalan Rp1,5 juta, maka peserta asuransi harus bayarkan Rp1 juta dan sisanya Rp500 ribu ditanggung perusahaan asuransi.

    Skema ini cocok bagi kamu yang memiliki anggaran terbatas namun tetap ingin memiliki perlindungan dasar asuransi kesehatan. Kamu bisa mendapatkan perlindungan optimal tanpa harus membayar manfaat yang tidak diperlukan. Nikmati juga layanan klaim cashless di lebih dari 2.000 rumah sakit rekanan di seluruh Indonesia.

    Dian Pusparini

    Ditulis oleh

    Dian Pusparini

    Head of Claim

    Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

    Bagikan:

    Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

    Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

    Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

    |

    Lihat premi dalam 30 detik.
    Gak perlu kasih info kontak!