
Bagi masyarakat awam yang belum begitu paham tentang asuransi, tentu ada banyak sekali pertanyaan tentang asuransi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai dari apa itu asuransi, apa manfaatnya, bagaimana cara membelinya, apa arti istilah-istilah di dalamnya dan sebagainya.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis asuransi seperti kesehatan, jiwa, kendaraan, dan kerugian, dengan istilah yang kadang berbeda. Misalnya, istilah polis berlaku untuk semua asuransi, namun pada asuransi syariah istilahnya berbeda. Untuk membantu memahami lebih jauh, berikut beberapa pertanyaan umum seputar asuransi yang akan berguna bagi kamu.
Konten
Pertanyaan Umum Seputar Asuransi
Sebelum memilih asuransi yang tepat, penting untuk memahami berbagai pertanyaan mengenai asuransi yang sering muncul. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang dapat membantu kamu memahami lebih dalam tentang dunia asuransi.
1. Apa itu polis asuransi?
Polis asuransi adalah kontrak perjanjian tertulis antara pihak tertanggung dan penanggung (perusahaan asuransi) Isi polis asuransi umumnya adalah mengenai informasi tiap-tiap pihak, kewajiban dan hak masing-masing pihak, klausul, klaim, premi, dan lain sebagainya.
2. Apakah polis asuransi bisa dibatalkan?
Ya, polis asuransi bisa dibatalkan meskipun sudah ditandatangani. Umumnya, perusahaan asuransi memberikan waktu hingga dua minggu sejak penerbitan polis, yang dikenal sebagai free look period. Jika kamu membatalkan dalam periode tersebut, uang yang telah disetor akan dikembalikan sepenuhnya tanpa penalti.
3. Kenapa ada banyak klausul di dalam polis asuransi?
Asuransi bekerja berdasarkan proximate cause atau penyebab langsung suatu risiko. Klausul memperjelas ketentuan klaim untuk menghindari kesalahpahaman, perselisihan, dan penolakan klaim akibat kesalahan dalam menafsirkan penyebab risiko.
4. Apa yang dimaksud dengan premi?
Premi asuransi adalah sejumlah dana atau biaya yang menjadi tanggung jawab pihak tertanggung dan harus dibayarkan kepada pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan besaran dan waktu yang sudah disepakati dalam perjanjian.
Dengan membayar premi, itu berarti pihak tertanggung sudah menjalankan kewajiban sehingga jika terjadi risiko, perusahaan asuransi juga berkewajiban untuk mengambil alih kerugian yang dialami pihak tertanggung.
5. Bagaimana cara perusahaan menentukan premi asuransi?
Besarnya premi ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti jenis asuransi, tingkat risiko yang ditanggung, usia tertanggung, dan manfaat yang diberikan oleh polis. Mereka menggunakan data statistik dan aktuaria untuk menghitung kemungkinan klaim di masa depan. Semakin tinggi risiko, semakin mahal preminya.
6. Apakah premi yang sudah dibayarkan bisa dikembalikan?
Asuransi memiliki masa perlindungan tertentu, misalnya pada asuransi jiwa hingga usia tertanggung mencapai 60 tahun. Jika hingga masa tersebut tidak terjadi klaim, maka tertanggung atau ahli waris tidak dapat mengajukan klaim.
Pengembalian premi tergantung pada jenis asuransi jiwa yang dibeli:
- Asuransi murni (jiwa atau kesehatan) umumnya tidak mengembalikan premi jika tidak ada klaim.
- Asuransi dengan fitur pengembalian premi (seperti return of premium atau no claim bonus) memungkinkan peserta mendapatkan kembali sebagian premi jika tidak ada klaim selama masa perlindungan, sesuai syarat dan ketentuan polis.
7. Bagaimana jika pembayaran premi terlambat?
Biasanya polis peserta akan memasuki fase grace period atau masa tenggang. Grace period biasanya berlangsung antara 14-90 hari. Peserta masih bisa klaim pada masa ini.
Apabila grace period selesai, polis akan memasuki fase lapse. Artinya, polis asuransi tidak aktif dan peserta tidak bisa melakukan klaim.
8. Apa yang dimaksud dengan risiko di dalam asuransi?
Risiko dalam asuransi adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau kejadian tak terduga yang dapat menyebabkan klaim. Risiko ini bisa berupa kecelakaan, penyakit, kerusakan, atau kehilangan aset. Suatu hal bisa dikatakan risiko jika memiliki sifat:
- Adanya ketidakpastian kerugian.
- Memungkinkan adanya kerugian, cedera, kehilangan, kerusakan, atau kehancuran.
- Kombinasi dari berbagai bahaya.
- Segala kemungkinan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
- Adanya kemungkinan bahwa hasil akhir dari suatu hal berbeda dari yang sudah direncanakan.
9. Apakah asuransi termasuk investasi?
Asuransi tidak selalu termasuk investasi, tetapi ada jenis asuransi yang memiliki unsur investasi, seperti asuransi unit link. Asuransi tradisional hanya memberikan perlindungan tanpa keuntungan finansial, sementara unit link menggabungkan proteksi dengan investasi yang nilainya bisa naik atau turun. Jika tujuan utama adalah investasi, instrumen seperti saham atau reksa dana lebih optimal.
10. Bagaimana cara mengajukan klaim?
Untuk mengajukan klaim, peserta harus melaporkan kejadian kepada perusahaan asuransi. Setelah itu, siapkan semua dokumen yang diperlukan dan ajukan klaim untuk diproses. Klaim akan diverifikasi sebelum disetujui.
Berikut adalah contoh dokumen yang perlu kamu berikan kepada perusahaan asuransi saat melakukan klaim:
Klaim asuransi jiwa (meninggal dunia)
- Polis asli
- Formulir klaim meninggal dunia
- Surat keterangan dokter
- Akta kematian
- KTP dan kartu keluarga
- Dokumen tambahan sesuai kebijakan perusahaan asuransi
Klaim asuransi kendaraan
Dokumen yang biasanya dibutuhkan:
- Polis asli
- Fotokopi SIM dan STNK
- Surat keterangan kepolisian
- Dokumen tambahan sesuai permintaan perusahaan asuransi
Proses klaim biasanya berbeda pada tiap perusahaan asuransi. Namun, umumnya membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 14 hari kerja.
Pertanyaan Tentang Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberi pertanggungan jiwa terhadap keluarga (ahli waris) apabila terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap peserta asuransi, misalnya kematian terhadap pemegang polis.
Beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang asuransi jiwa, yaitu:
1. Kapan seseorang seharusnya membeli asuransi jiwa?
Seseorang sebaiknya membeli asuransi jiwa saat memiliki tanggungan finansial, seperti keluarga atau utang, yang perlu dilindungi jika terjadi hal tak terduga. Semakin muda dan sehat saat membeli, semakin murah preminya. Idealnya, asuransi jiwa dibeli sebelum ada risiko kesehatan yang meningkat.
2. Kapan asuransi jiwa bisa dicairkan?
Asuransi jiwa bisa dicairkan tergantung pada jenis polisnya. Asuransi jiwa tradisional (term life) hanya membayar klaim jika tertanggung meninggal, sedangkan asuransi jiwa unit link atau whole life bisa dicairkan sebagian dalam bentuk nilai tunai.
3. Apa yang dimaksud dengan Uang Pertanggungan?
UP (Uang Pertanggungan) dalam asuransi jiwa adalah jumlah uang yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada ahli waris atau penerima manfaat jika tertanggung meninggal dunia. Besarnya UP ditentukan saat pembelian polis dan dipengaruhi oleh premi yang dibayarkan. UP bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial bagi keluarga tertanggung.
4. Bagaimana cara memilih produk asuransi jiwa yang tepat?
Memilih asuransi jiwa yang tepat tentu harus melihat pada kebutuhan tiap-tiap orang. Setidaknya, hal yang harus diperhatikan agar kamu bisa mendapatkan asuransi jiwa yang tepat yaitu:
- Premi sesuai dengan budget atau anggaran.
- Manfaat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
- Menawarkan layanan atau fasilitas yang lengkap.
- Besar uang pertanggungan sesuai dengan premi yang dibayarkan.
- Kredibilitas baik dan meyakinkan.
Sebelum membeli produk asuransi jiwa, selalu lakukan perbandingan antara produk satu dan lainnya agar kamu tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pertanyaan Tentang Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah jenis asuransi yang memberikan pertanggungan berupa penggantian biaya pengobatan apabila tertanggung mengalami risiko sakit yang sesuai dengan polis.
Ada beberapa pertanyaan tentang asuransi kesehatan, yaitu:
1. Apa saja yang ditanggung dalam asuransi kesehatan?
Umumnya asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan yang bersifat umum, misalnya rawat jalan atau rawat inap, santunan biaya ICU, serta santunan kematian. Asuransi kesehatan tidak menanggung biaya perawatan untuk penyakit kritis, misalnya penyakit kanker, tumor, jantung, dan sebagainya. Penyakit kritis hanya ditanggung asuransi kesehatan dengan tambahan pertanggungan penyakit kritis saja.
2. Apakah ada batas nilai pertanggungan dalam asuransi kesehatan?
Setiap produk asuransi kesehatan tentu memiliki batas nilai pertanggungan. Apabila batas pertanggungan telah mencapai maksimal, klaim yang kamu ajukan bisa saja dilakukan, tetapi kelebihan biaya yang tidak ditanggung menjadi tanggung jawab peserta.
3. Apakah asuransi kesehatan bisa digunakan di semua rumah sakit?
Umumnya asuransi kesehatan bisa digunakan di seluruh rumah sakit. Namun, mungkin mekanisme pembayarannya berbeda. Jika rumah sakit yang dituju sudah menjadi rekanan dari perusahaan asuransi, biasanya kamu bisa melakukan klaim dengan mekanisme cashless.
Akan tetapi, jika rumah sakit tersebut bukan rumah sakit rekanan, kamu bisa mengajukan klaim melalui reimbursement. Itu berarti kamu membayar terlebih dahulu dengan uang pribadi lalu perusahaan asuransi akan menggantinya.
4. Apakah asuransi kesehatan bisa langsung digunakan
Asuransi kesehatan biasanya tidak bisa langsung digunakan karena ada masa tunggu, yang bervariasi tergantung pada jenis perlindungan. Untuk penyakit tertentu, masa tunggu bisa berkisar antara 30 hingga 90 hari, sedangkan untuk kondisi kritis bisa lebih lama. Namun, manfaat darurat seperti kecelakaan sering kali bisa langsung digunakan.
Pertanyaan Tentang Asuransi Syariah
Selain tentang asuransi konvensional, ada banyak juga pertanyaan tentang perusahaan asuransi syariah. Ini merupakan pilihan produk asuransi yang memberikan kepastian bahwa setiap transaksinya sesuai dengan hukum Islam.
Berikut daftar pertanyaan mengenai asuransi syariah yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami produk perlindungan berbasis syariah ini.
1. Bagaimana manajemen risiko asuransi syariah?
Manajemen risiko pada asuransi syariah menggunakan prinsip tolong-menolong atau saling membantu atau biasa juga disebut dengan sharing of risk. Dengan begitu, risiko yang dibebankan terhadap perusahaan merupakan dana yang dikumpulkan dari para peserta atau disebut dana tabarru’.
2. Apa perbedaan mendasar dari asuransi syariah dan asuransi konvensional?
Secara umum, hal yang membedakan antara asuransi syariah dan konvensional adalah pada prinsip pengelolaan atau manajemen risikonya. Pada asuransi syariah, prinsip pengelolaan risiko yang digunakan adalah tolong-menolong atau sharing of risk. Artinya, risiko yang ada akan dibagi bersama sesama pesertanya.
Sementara asuransi konvensional menggunakan prinsip pengelolaan pengalihan risiko atau transfer of risk. Dalam hal ini, itu berarti risiko akan dialihkan dari tertanggung kepada pihak penanggung, yaitu perusahaan asuransi.
3. Bagaimana hukum asuransi dalam islam?
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), asuransi adalah produk yang halal untuk dibeli atau dimiliki umat islam. Dengan catatan, dana yang dikumpulkan akan dikelola dengan berpegang pada syariat Islam. Hal ini juga tertuang dalam fatwa MUI No: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
Selain itu, pelaksanaan asuransi syariah dalam islam juga mengacu pada ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) 21/DSN-MUI/X/2001.Demikianlah ulasan mengenai pertanyaan terkait asuransi, termasuk pertanyaan tentang hukum asuransi dalam sudut pandang Islam. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar asuransi, kamu bisa mengunjungi situs Roojai Indonesia.
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: