Mengetahui cara membersihkan busi mobil penting agar kamu tidak merusak komponen ini ketika membersihkannya. Busi adalah salah satu komponen pada sistem pengapian mobil yang punya peran sangat penting pada performa mesin.
Busi kotor dapat menyebabkan mesin tidak stabil hingga konsumsi bahan bakar yang lebih boros. Busi yang kotor bisa dibersihkan dan tidak harus langsung diganti. Ketahui cara membersihkannya dengan benar berikuti ini.
Konten
Cara Membersihkan Busi Mobil
Bersihkan busi dengan cermat agar dapat digunakan dan performa mobil kembali seperti seharusnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Persiapkan alat dan bahan
Sebelum membersihkan busi, siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk memudahkan proses. Alat utama yang dibutuhkan adalah seperti berikut:
- Kunci busi
- Sikat kawat
- Lap bersih
- Cairan pembersih
Kunci busi digunakan untuk melepas busi dari mesin, sedangkan sikat kawat membantu membersihkan kerak atau kotoran yang menempel di elektroda busi. Lap bersih berfungsi untuk mengelap busi setelah dibersihkan agar tidak meninggalkan sisa cairan atau debu.
Selain itu, cairan pembersih seperti bensin atau cairan khusus pembersih busi juga dibutuhkan untuk melarutkan kotoran yang membandel. Cairan ini membantu melunakkan kerak sehingga lebih mudah dibersihkan. Pastikan cairan pembersih aman digunakan pada komponen logam untuk menghindari kerusakan.
2. Pastikan mesin mobil dingin
Langkah ini penting untuk keselamatan. Mesin mobil yang baru dimatikan biasanya masih panas, dan menyentuhnya dapat menyebabkan luka bakar. Tunggu setidaknya 30 menit setelah mesin dimatikan agar suhu turun ke tingkat yang aman.
Selain itu, busi yang dilepas saat mesin panas bisa merusak ulir di dalam mesin. Logam memuai ketika panas, sehingga pelepasan busi dapat menjadi sulit dan berisiko merusak komponen mesin. Dengan memastikan mesin dingin, proses pelepasan menjadi lebih mudah dan aman.
Pastikan mobil berada di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik, seperti garasi terbuka, agar kamu bisa bekerja tanpa gangguan. Ini juga membantu menghindari risiko paparan gas berbahaya dari sisa pembakaran di dalam mesin.
3. Lepas busi dengan hati-hati
Gunakan kunci busi yang sesuai dengan ukuran busi mobilmu untuk memastikan proses pelepasan lancar. Letakkan kunci busi dengan posisi yang tepat, lalu putar perlahan berlawanan arah jarum jam. Hindari memutar terlalu cepat atau kasar agar ulir busi tidak rusak.
Catat urutan pemasangan busi, terutama jika mobil memiliki beberapa silinder. Setiap busi harus dipasang kembali di tempat yang sama untuk menjaga performa mesin. Sebaiknya lakukan pelepasan satu per satu untuk menghindari kebingungan saat memasang kembali.
Jika busi sulit dilepas karena kotoran atau kerak, jangan memaksa. Gunakan cairan pelumas atau penetran untuk melonggarkan ulir sebelum mencoba melepasnya lagi. Memaksa busi yang macet dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.
4. Bersihkan busi dengan sikat kawat.
Setelah busi dilepas, perhatikan elektroda dan bagian lainnya. Gunakan sikat kawat untuk menggosok kerak hitam atau kotoran yang menempel. Penyebab busi hitam kering adalah umumnya karena pembakaran yang tidak sempurna di dalam mesin. Lakukan secara perlahan agar elektroda tidak tergores atau rusak.
Jika kerak sulit dibersihkan, rendam ujung busi dalam cairan pembersih selama beberapa menit. Cairan ini membantu melarutkan sisa pembakaran yang menempel. Setelah direndam, sikat kembali hingga busi terlihat bersih.
Jangan lupa untuk mengelap busi menggunakan kain bersih setelah selesai membersihkannya. Pastikan tidak ada sisa cairan atau kotoran yang tersisa karena hal ini dapat memengaruhi kinerja busi saat digunakan kembali.
5. Periksa kondisi busi
Setelah dibersihkan, periksa kondisi elektroda busi. Jika elektroda tampak aus, terkelupas, atau ada celah yang tidak rata, kemungkinan busi sudah tidak layak digunakan dan harus diganti. Periksa juga insulator busi apakah ada retakan atau kerusakan lainnya.
Warna elektroda bisa menjadi indikator kesehatan mesin. Elektroda yang berwarna abu-abu kecokelatan menandakan kondisi pembakaran normal, sedangkan warna hitam pekat menunjukkan pembakaran tidak sempurna. Jika elektroda berwarna putih pucat, bisa jadi mesin mengalami overheat.
Pemeriksaan ini membantu memastikan busi masih layak digunakan atau tidak. Mengabaikan kerusakan kecil dapat menyebabkan masalah besar di kemudian hari, seperti mesin sulit dinyalakan atau kehilangan tenaga.
6. Pasang kembali busi
Jika busi sudah bersih dan diperiksa, pasang kembali busi ke tempatnya. Lakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada ulir. Putar busi searah jarum jam menggunakan tangan terlebih dahulu untuk memastikan ulir masuk dengan benar.
Setelah busi terpasang dengan tangan, kencangkan menggunakan kunci busi. Jangan terlalu kencang, karena ini bisa merusak ulir di kepala silinder. Kebanyakan busi hanya perlu dikencangkan hingga terasa pas, lalu diberikan sedikit putaran tambahan untuk memastikan posisinya aman.
Pastikan semua busi terpasang sesuai urutan dan posisi awal. Setelah selesai, nyalakan mesin untuk memeriksa apakah busi berfungsi dengan baik. Jika mesin menyala lancar tanpa suara aneh, berarti proses pembersihan berhasil.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membersihkan Busi?
Waktu yang tepat untuk membersihkan busi adalah ketika mobil menunjukkan tanda-tanda kinerja yang menurun atau sesuai jadwal perawatan berkala. Biasanya, busi perlu diperiksa setiap 10.000–20.000 kilometer, tergantung pada jenis busi dan rekomendasi pabrikan mobil.
Tanda-tanda busi kotor antara lain mesin sulit dinyalakan, akselerasi terasa lambat, konsumsi bahan bakar meningkat, atau suara mesin terdengar tidak stabil. Jika mobil digunakan dalam kondisi berat, seperti sering terjebak kemacetan atau membawa beban berat, pembersihan busi mungkin perlu dilakukan lebih sering. Selain itu, pastikan busi diperiksa sebelum perjalanan jauh untuk memastikan performa mesin tetap optimal.
Lalu, ganti busi mobil berapa km? Setiap 20.000–30.000 kilometer biasanya busi perlu diganti, ini berlaku untuk jenis busi tembaga. Jenis busi platinum dan iridium bisa bertahan lebih lama. Meskipun belum menempuh jarak hingga 20.000–30.000 kilometer, busi kemungkinan tetap harus diganti setelah dua tahun atau jika ada tanda kerusakan.
Busi adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian mobil. Jadi pastikan kamu merawatnya dengan baik agar performa mobil tetap optimal. Selalu lakukan servis rutin sesuai dengan jadwal yang disarankan.Pastikan juga mobil kamu terlindungi asuransi kendaraan terbaik. Pilih asuransi mobil All Risk yang bisa mencegah kamu dari kerugian finansial akibat kerugian sebagian maupun kerugian total.
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: