Ganti busi mobil berapa km seharusnya? Pertanyaan ini sering muncul di benak pemilik kendaraan. Busi adalah komponen penting dalam sistem pengapian yang juga berkontribusi untuk memastikan mesin beroperasi dengan efisien.

Jika busi terlambat diganti, mungkin akan muncul tanda seperti mesin sulit dihidupkan atau tenaga mesin yang menurun. Jadi,apa saja tanda busi mobil harus diganti? Simak lebih lengkapnya dalam pembahasan berikut ini, yuk.

Konten

  1. Ganti Busi Mobil Berapa Km?
  2. Tanda Busi Mobil Harus Diganti
    1. Efek Busi Lemah
    2. Biaya Ganti Busi Mobil

      Ganti Busi Mobil Berapa Km?

      Penggantian busi bukan berdasarkan umur besi mobil, melainkan berdasarkan jarak pakai kendaraan. Umumnya busi perlu diganti setiap 20.000–30.000 km untuk jenis busi biasa atau berbahan tembaga. Namun, jika mobil kamu menggunakan busi jenis iridium atau platinum maka usia pakainya lebih panjang dan baru diganti setiap 50.000–100.000 km.

      Jadi, tidak ada patokan ganti busi berapa bulan sekali karena setiap kendaraan tentu pemakaiannya berbeda sehingga jarak tempuhnya juga akan berbeda untuk setiap jangka waktu tertentu. Jika mobil jarang dipakai, tetap periksakan busi mobil paling tidak pada umur busi mobil 2 tahun meskipun belum mencapai jarak tempuh yang disarankan.

      Tanda Busi Mobil Harus Diganti

      Selain melihat pada jarak tempuh, terdapat juga ciri-ciri busi mobil harus diganti yang perlu diperhatikan. Jika sebelum 2 tahun atau sebelum rentang 20.000–30.000 km sudah muncul tanda-tanda seperti ini, artinya busi tetap harus diganti. Berikut adalah ciri-cirinya:

      1. Mesin sulit dihidupkan

      Masalah pada busi sering membuat mesin susah menyala, terutama saat pertama kali dinyalakan di pagi hari atau dalam kondisi dingin. Hal ini disebabkan busi tidak mampu menghasilkan percikan api yang cukup untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Akibatnya, proses pembakaran menjadi gagal atau membutuhkan waktu lebih lama.

      Jika kondisi ini terjadi berulang kali, kamu mungkin harus menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga hanya untuk menyalakan mesin. Selain itu, starter yang terlalu sering digunakan secara berlebihan juga dapat memperpendek umur aki kendaraan. Oleh karena itu, mengganti busi yang aus atau rusak sangat penting untuk memastikan sistem starter tetap bekerja optimal.

      2. Tarikan mesin lemah

      Saat busi tidak bekerja dengan baik, pengapian dalam mesin menjadi tidak efisien. Ini menyebabkan tarikan mesin terasa berat, terutama saat akselerasi atau menyalip kendaraan lain. Pengendara mungkin juga merasakan terlambatnya respons saat menginjak pedal gas, yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan berkendara.

      Kondisi ini biasanya lebih terasa saat mobil membawa beban berat atau melintasi tanjakan. Busi yang aus menyebabkan tenaga mesin tidak bisa dimaksimalkan karena pembakaran di ruang bakar tidak sempurna. Hal ini juga membuat performa kendaraan secara keseluruhan menurun.

      3. Konsumsi bahan bakar boros

      Pembakaran yang tidak sempurna akibat busi rusak membuat bahan bakar tidak terbakar sepenuhnya. Akibatnya, mobil memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama. Ini bisa membuat pengeluaran untuk bahan bakar meningkat secara signifikan.

      Selain itu, sisa bahan bakar yang tidak terbakar dapat meninggalkan kerak karbon di ruang bakar, yang lama-kelamaan akan merusak komponen mesin lainnya. Periksa konsumsi bahan bakar mobil secara berkala. Jika ada perubahan signifikan dalam konsumsi bahan bakar tanpa alasan jelas, periksa kondisi busi sebagai langkah awal.

      4. Mesin tidak stabil saat idle

      Saat busi mulai aus atau rusak, putaran mesin saat idle menjadi tidak stabil. Kamu mungkin mendengar suara mesin yang tersendat-sendat atau merasakan getaran berlebih di kabin mobil. RPM juga cenderung naik-turun tanpa sebab meskipun mobil sedang diam.

      Kondisi ini menunjukkan bahwa pembakaran dalam mesin tidak berlangsung secara merata, yang membuat mesin kehilangan kestabilannya. Jika dibiarkan, masalah ini dapat memengaruhi kinerja keseluruhan mesin dan membuat pengalaman berkendara menjadi tidak nyaman.

      5. Lampu check engine menyala

      Lampu check engine sering menyala jika ada masalah pada sistem pembakaran, termasuk busi yang rusak. Sensor di dalam mesin mendeteksi bahwa campuran udara dan bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna, yang biasanya disebabkan oleh busi yang tidak lagi mampu menghasilkan percikan api yang cukup.

      Meskipun lampu check engine dapat menyala karena berbagai alasan, busi adalah salah satu komponen pertama yang harus diperiksa. Mengabaikan peringatan ini bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen penting seperti catalytic converter atau sensor oksigen.

      6. Suara mesin kasar atau pincang

      Tanda busi mobil harus diganti selanjutnya adalah mesin berbunyi kasar atau seperti tersendat-sendat saat dinyalakan. Suara ini biasanya lebih jelas terdengar ketika mobil dalam keadaan diam atau saat akselerasi awal.

      Hal ini terjadi karena busi tidak mampu menyalakan semua silinder dengan sempurna, sehingga pembakaran menjadi tidak merata. Akibatnya, mesin kehilangan ritme kerjanya, yang membuat suaranya terdengar tidak normal. Jika kondisi ini terus dibiarkan, kerusakan pada komponen lain, seperti injektor atau koil pengapian, bisa terjadi. 

      7. Kepala busi menghitam, kotor, atau berkarat

      Kondisi fisik busi bisa menunjukkan apakah busi masih layak digunakan atau tidak. Penyebab busi hitam kering biasanya adalah karena sisa bahan bakar yang tidak terbakar sempurna. Selain itu, kerak karbon yang menumpuk pada kepala busi bisa mengganggu percikan api.

      Jika kepala busi terlihat kotor, ini juga bisa menjadi tanda bahwa mesin bekerja terlalu keras atau menggunakan bahan bakar berkualitas rendah. Sementara itu, busi yang berkarat menandakan adanya kelembapan di dalam sistem pembakaran, yang dapat merusak komponen lain.

      Efek Busi Lemah

      Efek busi lemah adalah seperti mesin sulit dihidupkan, bahan bakar lebih boros, suara mesin yang kasar, hingga kepala busi yang kotor. Memang mirip seperti ciri busi mobil harus diganti, tapi gejalanya biasanya belum terlalu parah.

      Jika busi lemah disebabkan karena kotor maka mengatasinya cukup dengan cara membersih busi mobil dengan benar. Beberapa masalah penyebab besi lemah lainnya adalah seperti masalah pada sistem pendukung seperti koil pengapian, kabel busi, atau distributor. Jika penyebabnya diketahui maka bisa dilakukan perbaikan tanpa harus mengganti busi.

      Biaya Ganti Busi Mobil

      Jenis busi mobil berbeda-beda sehingga biaya yang dikeluarkan juga tentunya akan berbeda. Berikut biaya ganti busi mobil berdasarkan jenis businya:

      1. Busi standar (tembaga)

      Busi jenis ini merupakan pilihan ekonomis dan sering digunakan sebagai perlengkapan standar pada kendaraan. Harganya cukup terjangkau, berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000 per buah. Jika kamu mengganti seluruh busi, termasuk biaya pemasangan, total pengeluarannya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp300.000, tergantung jumlah silinder mobil.

      2. Busi platinum

      Busi platinum punya kualitas di tengah-tengah, yaitu lebih bagus dari busi tembaga, tapi lebih terjangkau dan masih di bawah busi iridium. Satuan busi inidijual dengan kisaran Rp60.000 hingga Rp150.000. Jika termasuk biaya pemasangan untuk mengganti semua busi, total biayanya bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp600.000.

      3. Busi iridium

      Sebagai opsi premium, busi iridium menawarkan masa pakai yang lebih panjang dan performa yang lebih stabil. Harganya bervariasi antara Rp80.000 hingga Rp250.000 per buah. Untuk penggantian keseluruhan, biayanya bisa mencapai Rp400.000 hingga Rp1.000.000, tergantung pada jenis kendaraan dan jumlah silindernya.

      Biaya penggantian busi ternyata tidak murah, ya. Namun jika mobil dirawat dengan baik, biayanya sebenarnya tidak terlalu mahal karena hanya dikeluarkan beberapa tahun sekali. Pastikan kamu melakukan servis rutin pada kendaraan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan menghabiskan banyak biaya.

      Pastikan juga mobil kamu terlindungi asuransi mobil All Risk yang memberikan pertanggungan atas risiko kerusakan sebagian maupun kerusakan total yang disebabkan karena kecelakaan atau faktor lain yang tidak disengaja. Dapatkan penawaran asuransi mobil terbaik hanya di Roojai.

      Heru Panatas

      Ditulis oleh

      Heru Panatas

      Motor Vehicle Claim Manager

      Heru merupakan lulusan Universitas Diponegoro. Beliau memiliki pengalaman dalam manajemen layanan pelanggan selama 10 tahun. Heru juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 19 tahun dan memiliki beberapa sertifikasi terkait asuransi seperti, Ahli Asuransi Kerugian - Indonesia (AAI-K) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI), Indonesian Certified Claim Administrator (ICCA), Certified Indonesian Insurance and Reinsurance Brokers (CIIB), ANZIIF (Senior Associate) CIP, and Certification of Competence Insurance Broker. Sebagai Motor Vehicle Claim Manager, saat ini Heru senang berbagi informasi dan tips seputar asuransi mobil.

      Bagikan:

      Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

      Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

      Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

      |

      Lihat premi dalam 30 detik.
      Gak perlu kasih info kontak!