Jarak tempuh kendaraan jadi salah satu patokan untuk ganti oli. Lantas, ganti oli mobil berapa KM seharusnya? Pada dasarnya patokan ganti oli mobil berapa lama ini bisa berbeda untuk setiap jenis olinya dan frekuensi pemakaian kendaraan.
Meskipun belum mencapai KM tertentu, bisa saja oli perlu diganti karena memang sudah waktunya atau karena adanya masalah pada oli. Berikut penjelasan tentang ganti oli mobil berapa lama dan dampaknya jika tidak diganti selengkapnya!
Konten
Ganti Oli Mobil Berapa KM?
Berapa km ganti oli mobil ternyata bisa berbeda-beda berdasarkan jenis olinya. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap jenis oli:
1. Oli mesin
Oli ini berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan melindungi mesin mobil dari keausan akibat gesekan. Jenis oli mesin sendiri terbagi menjadi oli mineral, semi-sintetik, dan sintetik penuh.
Lalu, sebaiknya ganti oli mesin mobil berapa km? Idealnya ganti oli mesin dilakukan setiap 5.000–10.000 km atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan, tergantung jenis oli dan kondisi penggunaan mobil.
Mobil yang sudah lama kemungkinan akan lebih sering ganti oli dibandingkan mobil baru. Untuk penggantian oli mesin bensin untuk mobil lama berapa km, sebaiknya dilakukan setiap 3.000-5.000 km atau setiap 3-6 bulan.
2. Oli transmisi
Oli transmisi digunakan untuk melumasi komponen transmisi, baik manual maupun otomatis, agar perpindahan gigi berjalan lancar dan komponen tidak cepat aus.
Waktu kapan ganti oli transmisi pada mobil otomatis dan manual berbeda. Pada transmisi manual, oli biasanya diganti setiap 40.000 km, sedangkan untuk ganti oli matic mobil berapa km biasanya adalah setiap 20.000–25.000 km atau sesuai buku manual kendaraan.
3. Oli rem
Oli rem atau lebih dikenal sebagai cairan rem, berfungsi untuk mentransfer tekanan dari pedal rem ke sistem pengereman. Cairan ini juga membantu mencegah korosi pada komponen sistem rem. Penggantian oli rem disarankan setiap 2 tahun atau sesuai jadwal servis berkala.
4. Oli power steering
Oli ini digunakan untuk memastikan sistem power steering bekerja optimal, memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir. Penggantian oli power steering biasanya dilakukan setiap 40.000 km atau sesuai kondisi cairan dan saran pabrikan.
5. Oli gardan
Oli gardan berfungsi untuk melumasi komponen gardan pada kendaraan berpenggerak roda belakang. Penggantian oli gardan umumnya dilakukan setiap 40.000 km, bersamaan dengan servis rutin lainnya. Ciri-ciri oli gardan mobil harus diganti lainnya adalah seperti munculnya suara berisik dari gardan ketika mobil berakselerasi.
Tanda-Tanda Harus Ganti Oli
Berapa lama ganti oli mobil tidak selalu dapat dilihat dari jarak tempuhnya. Ada juga beberapa tanda yang menunjukkan bahwa oli segera harus diganti meskipun jaraknya masih belum mencapai 5.000 km. Berikut adalah beberapa tanda-tandanya:
1. Warna oli menjadi gelap atau keruh
Oli yang awalnya berwarna cokelat jernih akan berubah menjadi hitam pekat atau keruh seiring waktu. Perubahan warna ini disebabkan oleh kotoran, residu pembakaran, dan partikel logam dari gesekan komponen mesin.
Ketika warna oli sudah tidak jernih, kemampuannya untuk melumasi dan melindungi mesin berkurang, sehingga perlu segera diganti.
2. Suara mesin lebih kasar
Suara mesin yang kasar atau lebih berisik dari biasanya adalah tanda bahwa oli sudah tidak bekerja optimal. Gesekan antar komponen meningkat karena oli kehilangan kemampuan melumasinya.
Jika suara kasar ini dibiarkan, kerusakan komponen mesin bisa terjadi dan memperbesar risiko kerusakan permanen.
3. Indikator oli menyala di dashboard
Lampu indikator oli yang menyala menunjukkan adanya masalah pada tekanan atau level oli di dalam mesin. Hal ini bisa disebabkan oleh oli yang terlalu kotor, encer, atau berkurang akibat kebocoran.
Apabila indikator ini menyala, segera periksa kondisi oli dan sistem pelumasan untuk mencegah kerusakan serius.
4. Performa mesin menurun
Performa mesin yang menurun tentu bisa dirasakan saat berkendara. Mesin yang terasa berat, akselerasi lambat, atau respons yang tidak sehalus biasanya bisa disebabkan oleh oli yang sudah kotor atau tidak cukup.
Oli yang buruk tidak dapat melindungi komponen mesin dari gesekan, sehingga performa mobil menjadi tidak optimal. Manfaat ganti oli mobil secara teratur adalah dapat mengembalikan performa mesin ke kondisi normal.
5. Konsumsi bahan bakar meningkat
Oli yang tidak lagi efektif meningkatkan gesekan di dalam mesin, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar. Kamu mungkin menyadari pengeluaran bahan bakar yang lebih boros tanpa alasan yang jelas.
Penggantian oli dapat membantu mesin bekerja lebih efisien dan mengembalikan konsumsi bahan bakar ke batas normal.
6. Munculnya bau seperti terbakar
Jika kamu mencium bau seperti oli terbakar saat berkendara, itu bisa menjadi tanda bahwa oli terlalu panas atau bocor ke komponen lain. Bau ini biasanya muncul karena oli kotor atau sudah tidak mampu melindungi mesin dengan baik. Segera periksa dan ganti oli untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada mesin.
Masalah yang Terjadi Jika Tidak Ganti Oli
Jika tanda-tanda untuk ganti oli diabaikan maka dapat berpotensi menyebabkan masalah pada kendaraan. Berikut adalah beberapa masalah yang terjadi jika tidak ganti oli mesin:
1. Mesin cepat aus
Oli berfungsi untuk melumasi komponen mesin agar tidak terjadi gesekan yang berlebihan. Jika oli tidak diganti, gesekan antar komponen mesin akan meningkat, menyebabkan keausan yang lebih cepat pada bagian-bagian penting mesin seperti piston dan silinder.
2. Mesin overheating
Oli juga membantu mendinginkan mesin dengan menyerap panas yang dihasilkan selama proses pembakaran. Tanpa oli yang cukup atau oli yang sudah kotor, mesin akan lebih cepat panas, yang bisa menyebabkan overheat dan kerusakan parah seperti melelehnya komponen mesin. Mesin yang overheat juga berpotensi menyebabkan mobil tiba-tiba mogok.
4. Kerusakan pada komponen mesin
Oli yang sudah terlalu lama tidak diganti dapat mengeras dan menjadi lebih kental hingga menyumbat saluran oli. Ini dapat membuat mesin tidak mendapatkan pelumasan yang cukup. Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan komponen mesin, seperti pompa oli dan filter, mengalami kerusakan dan berujung pada kerusakan mesin yang lebih parah.
5. Biaya perbaikan yang lebih mahal
Kerusakan mesin akibat oli yang tidak diganti akan menyebabkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya mengganti oli secara rutin. Jika kerusakan terjadi pada bagian mesin yang kritis, kamu bisa menghadapi biaya yang sangat mahal untuk perbaikan atau penggantian mesin.
Jadi selain memperhatikan ganti oli mobil berapa bulan sekali atau ganti oli mobil setiap berapa km, kamu juga sebaiknya mengecek kondisi oli secara berkala. Kondisi setiap mobil dapat berbeda sehingga membutuhkan perawatan yang juga berbeda.
Itu dia penjelasan tentang penggantian oli mobil berapa km dan tanda-tanda ganti oli lainnya yang harus diperhatikan. Pastikan selalu melakukan pengecekan pada kendaraanmu untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.Jangan lupa juga untuk melindungi mobil kesayanganmu dengan asuransi mobil terbaik yang dapat menghindarkan kamu dari kerugian finansial. Pilih jenis asuransi mobil All Risk yang memberikan pertanggungan atas risiko kerugian total maupun sebagian.
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: