Sparepart atau suku cadang mobil merupakan komponen mobil yang terkait satu sama lain sehingga kendaraan dapat berfungsi dengan baik. Jika salah satu suku cadang mengalami kerusakan, maka akan terjadi kendala pada mobil. Karena itu, bagian yang rusak harus diganti. Namun, ada beberapa suku cadang yang perlu diganti secara berkala ketika melakukan service rutin.
Sebaiknya kamu tidak pernah melewatkan jadwal service rutin, untuk menghindari berbagai risiko dan tingginya biaya perbaikan mobil. Melakukan penggantian suku cadang mobil juga dapat menjaga performa mobil agar tetap prima. Yuk, cari tahu di sini macam-macam sparepart mobil yang harus rutin diganti, fungsi, dan waktu menggantinya.
Berikut ini suku cadang mobil yang paling sering diganti dan kapan harus diganti
Konten
- 1. Oli Mesin
- 2. Filter Oli
- 3. Filter Udara Mesin
- 4. Filter AC
- 5. Busi
- 6. Kampas Rem
- 7. Aki Mobil
- 8. Timing Belt
- 9. Ban Mobil
- 10. Shock Absorber
- 11. Wiper Kaca Depan
- 12. Lampu Depan dan Belakang
- 13. Kabel Busi
- 14. Radiator Coolant
- 15. V-Belt atau Serpentine Belt
- 16. Filter Bahan BakarÂ
- Jenis-Jenis Spare Part Mobil
- Manfaat Servis Mobil Secara Berkala
1. Oli Mesin
Oli memiliki banyak fungsi diantaranya: Untuk melumasi bagian dalam mesin agar tidak terjadi gesekan antara suku cadang sehingga mesin bekerja dengan stabil. Menjadi pendingin yang menyerap dan membuang panas dari mesin. Membersihkan endapan karbon dan kotoran. Melapisi komponen mesin untuk mencegah korosi. Meningkatkan efisiensi pembakaran dengan menyegel celah antara piston dan dinding silinder.
Kenali tanda oli mobilmu harus segera diganti: Adanya perubahan warna dan tekstur, seperti menjadi gelap atau berlumpur. Mesin kurang responsif atau bergetar lebih banyak. Indikator lampu oli menyala, yang berarti tekanan oli rendah atau oli perlu diganti. Suara mesin tidak normal atau terdengar kasar dan berisik. Bau terbakar yang menunjukkan adanya masalah pada mesin dan perlu diganti segera.
Oli harus diganti mengikuti rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 5.000 hingga 15.000 km tergantung jenis oli. Berikut ini pergantian beberapa jenis oli pada umumnya:
- Oli Konvensional: Setiap 5.000-7.500 km atau 6 bulan.
- Oli Semi-Sintetik: Setiap 7.500-10.000 km atau 6-12 bulan.
- Oli Sintetik: Setiap 10.000-15.000 km atau 12 bulan.
Dengan mengganti oli mesin secara rutin artinya kamu sudah menjaga mesin tetap efisien dan tahan lama, serta mencegah kerusakan yang lebih serius.
2. Filter Oli
Apa pun merek atau tipe kendaraan kamu, suku cadang yang perlu sering diganti adalah filter oli. Sistem pelumasan berperan sangat penting untuk pengoperasian mesin pembakaran internal. Filter oli berguna untuk menyaring karbon dan kotoran yang dihasilkan dari gesekan tersebut. Keduanya merupakan suku cadang yang memiliki usia kerja tergolong singkat.
Ketika filter oli tersumbat oleh banyak endapan kotoran, tekanan oli di bagian dalam mesin akan berkurang. Ini mengakibatkan pelumasan bagian dalam mesin terganggu dan komponen mesin tak bekerja dengan lancar. Suara gesekan logam dapat menjadi salah satu tanda filter oli harus diganti. Kalau tidak diganti, mesin mobil akan cepat panas dan bermasalah.
Semakin sering mobil dipakai, semakin berat beban kerja filter oli. Terutama di jalanan yang macet, karena mobil sering berhenti dan dinyalakan lagi. Kamu perlu mengganti oli mesin dan filter oli setiap 5.000 km hingga 20.000 km. Tergantung pada pabrikan mobil, rancangan sistem pelumasan mesin kendaraan, dan jenis oli yang digunakan.
3. Filter Udara Mesin
Kebanyakan pabrikan mobil merekomendasikan penggantiannya pada sekitar 40.000 km. Filter udara berguna untuk menyaring debu atau kotoran yang berasal dari luar. Meskipun filter ini bisa dibersihkan ketika melakukan perawatan rutin, tetapi sparepart mobil yang satu ini tetap memiliki batas usia.
Ciri filter udara mesin harus diganti, antara lain: ketika konsumsi bahan bakar lebih banyak daripada biasanya. Jika biaya pembelian bensin sudah meningkat dari kewajaran, ada kemungkinan filter udara harus segera diganti. Begitu juga ketika suara mesin jadi tidak wajar seperti desisan, atau tercium bau tidak sedap di dalam kabin.
Jika kamu tidak mengganti filter udara yang kotor, suplai aliran udara ke ruang bakar akan terhambat sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar kendaraan. Dengan mengganti filter udara, berarti kamu sudah menghemat bahan bakar mobil.
Suku cadang mobil yang satu ini akan mudah kotor atau tersumbat jika kamu setiap hari mengemudi di jalan yang tidak beraspal atau berkerikil. Namun jangan khawatir, harga filter udara biasanya cukup murah. Jadi kamu bisa segera menggantinya di suku cadang mobil terdekat.
4. Filter AC
Filter AC atau filter kabin berfungsi untuk membersihkan udara luar yang masuk ke dalam kabin mobil dari kontaminan seperti debu dan sebagainya. Jika filter kabin tersumbat, efisiensi sistem pengatur suhu AC akan berkurang. Selama filter AC tidak terawat, bagian interior mobil akan sulit menjadi dingin meskipun AC dipasang hingga suhu terendah sekali pun. Jika dibiarkan, AC mobil kamu akan rusak.
Tanda filter AC mesti diganti, antara lain: AC mobil tidak menghasilkan udara dingin seperti seharusnya, bau tidak sedap muncul di kabin, bahkan bisa muncul reaksi alergi atau iritasi pada kulit pengemudi dan penumpang. Filter yang tersumbat bisa saja memerangkap debu atau kotoran yang membahayakan kesehatan kulit.
Tidak ada interval servis yang baku untuk penggantian suku cadang ini karena bergantung pada iklim tempat kamu tinggal, jenis jalan yang sering dilalui, dan jarak tempuh kendaraan kamu setiap tahun. Namun, sebagian teknisi bengkel menyarankan untuk mengganti filter AC saat pemakaian kendaraan mencapai 20.000 km.
Sparepart mobil yang ini sebenarnya mudah diganti. Kebanyakan filter AC kabin terletak di belakang kotak sarung tangan dashboard. Cukup lepas kaitan kotak sarung tangan, lalu lepaskan penutup filter kabin dan tarik keluar filternya.
5. Busi
Fungsi busi pada mobil dengan mesin pembakaran internal adalah menginisiasi campuran udara dengan bahan bakar sehingga menciptakan sejenis percikan api atau ledakan yang pada akhirnya membuat mobil bergerak maju. Tanpa busi di sistem pengapian mesin, mobil tidak bisa dinyalakan. Busi harus mampu menahan tekanan yang sangat besar setiap kali ledakan atau pengapian terjadi.
Setelah dipakai terus-menerus, elektroda tengah busi akan aus dan dapat menyebabkan gagal inisiasi. Panas berlebihan juga dapat menyebabkan keretakan isolatornya.
Ciri busi yang harus diganti, antara lain: ketika mesin sulit dinyalakan, getaran tak wajar pada bagian mesin bahkan sampai menghasilkan suara ketukan ketika mobil meluncur, dan mesin semakin sering tiba-tiba mati di tengah jalan. Busi yang rusak bakal tidak bisa berfungsi untuk menyalakan mesin lagi. Jika hal ini terjadi, kamu perlu segera mengganti suku cadang ini.
Pada umumnya, penggantian busi dilakukan jika pemakaian mobil mencapai 20.000 km. Namun, berbagai jenis busi perlu diganti pada interval yang berbeda. Misalnya, busi tembaga biasanya bertahan sekitar 50.000 km, sedangkan busi iridium seringkali bertahan lebih dari 120.000 km.
6. Kampas Rem
Selain penggantian oli dalam proses servis berkala, penggantian kampas rem dan rotor adalah tugas paling umum yang harus dilakukan mekanik. Rem terus-menerus digunakan setiap kali kamu mengemudikan mobil. Ketika kamu menginjak pedal rem, kampas rem ditekan ke rotor untuk memperlambat mobil.
Kedua komponen ini selalu saling bergesekan. Karena tingkat keausan yang tinggi, kampas rem dan rotor perlu sering diganti. Apalagi jika terjadi situasi rem darurat, suhu rotor akan meningkat secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan rotor melengkung. Rem cakram yang melengkung akan membuat pedal rem bergetar dan keausan dini pada kampas rem bakal terjadi.
Tanda-tanda kampas rem sudah menipis antara lain: rem mengeluarkan bunyi berdecit, injakan pedal rem lebih dalam dari biasanya, pedal rem bergetar, minyak rem berkurang, dan pengereman jadi tidak pakem. Untuk memastikan rem mobil kamu berfungsi dengan maksimal setiap kali dibutuhkan, sistem rem perlu diservis setiap tahun atau 24.000 km, tergantung mana yang lebih dulu.
7. Aki Mobil
Aki termasuk sparepart mobil yang harus sering diganti, karena berfungsi untuk menyalurkan daya listrik ke komponen-komponen lain di dalam mobil. Misalnya lampu dan starter untuk menyalakan mesin. Kinerja peralatan elektronik dalam mobil tidak akan lancar tanpa adanya aki.
Aki dapat diisi ulang dengan elektrolit setelah cairannya menguap. Cuaca panas dapat menyebabkan aki mobil mengalami sulfasi dan airnya menguap. Di daerah tropis seperti Indonesia, aki mobil memiliki tutup untuk perawatannya sehingga dapat memperpanjang masa pakainya. Pada dasarnya, aki bertahan 4 hingga 5 tahun bila digunakan dalam kondisi cuaca optimal, tetapi akan cepat melemah setelah 3 tahun pemakaian.
Tanda-tanda aki mobil melemah, antara lain: bunyi klakson yang tidak nyaring, lampu indikator melemah atau tidak menyala sama sekali, dan yang paling parah, mesin tidak menyala. Kamu juga dapat melihat apakah air aki sudah keruh. Periksa juga usia aki sesuai tanggal pembelian dari bengkel. Segera ganti aki baru jika kinerjanya sudah tidak optimal lagi.
8. Timing Belt
Berfungsi mengatur waktu buka tutup katup mesin, memastikan bahwa katup dan piston bergerak secara sinkron. Ini penting untuk menjaga mesin berjalan dengan lancar dan efisien.
Berikut tanda timing belt harus diganti:
- Suara Berisik: Timing belt yang aus atau longgar bisa menghasilkan suara berisik dari mesin.
- Getaran Mesin: Jika timing belt aus, mesin mungkin bergetar lebih dari biasanya.
- Kesulitan Menghidupkan Mesin: Timing belt yang rusak bisa menyebabkan masalah dalam menghidupkan mesin atau menyebabkan mesin mogok.
Biasanya setiap 60.000 hingga 100.000 km, tergantung pada rekomendasi pabrik dan kondisi penggunaan.
9. Ban Mobil
Ban adalah satu-satunya bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan jalan, memberikan traksi, stabilitas, dan kenyamanan berkendara.
Ban mobil harus diganti jika: Pola tapak ban yang menipis hingga batas legal atau indikasi keausan. Retakan pada dinding ban atau benjolan bisa mengindikasikan kerusakan internal. Getaran yang tidak biasa saat mengemudi bisa menunjukkan keausan atau kerusakan ban.
Ban bisa diganti setiap 40.000 hingga 50.000 km atau jika menunjukkan ciri-ciri keausan yang signifikan.
10. Shock Absorber
Berfungsi untuk mengontrol gerakan suspensi, menjaga kenyamanan dan stabilitas kendaraan dengan menyerap guncangan dari jalan.
Berikut tanda shock absorber harus diganti: Perjalanan yang terasa lebih kasar atau tidak nyaman. Mobil terayun lebih dari sekali setelah melewati gundukan. Adanya cairan yang bocor dari shock absorber menunjukkan kerusakan.
Kamu bisa mengganti suku cadang ini jika sudah menunjukkan ciri-ciri aus atau setiap 80.000 hingga 100.000 km.
11. Wiper Kaca Depan
Wiper kaca depan membersihkan air, salju, dan kotoran dari kaca depan untuk memastikan visibilitas yang jelas.
Kamu harus mengganti wiper jika: Wiper tidak membersihkan kaca dengan bersih, meninggalkan goresan atau jejak air. Bunyi berdecit atau berisik saat wiper bekerja. Karet Aus atau Retak: Karet wiper yang aus atau retak perlu diganti.
Sebaiknya wiper diganti setiap 6 hingga 12 bulan atau jika karet sudah mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
12. Lampu Depan dan Belakang
Lampu depan dan belakang penting untuk visibilitas dan keselamatan berkendara, terutama pada malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.
Lampu harus segera diganti jika sudah aus atau memiliki tanda berikut ini:
- Redup atau Mati: Lampu yang mulai redup atau tidak menyala.
- Lampu Berkedip: Lampu yang berkedip-kedip bisa menunjukkan masalah pada bohlam atau kabel.
13. Kabel Busi
Berfungsi mengalirkan listrik dari koil pengapian ke busi untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara dalam mesin.
Kamu harus mengganti kabel busi setiap 50.000 hingga 80.000 km atau jika menunjukkan tanda-tanda sebegai berikut:
- Penurunan Kinerja Mesin: Mesin tidak berjalan dengan lancar atau kehilangan tenaga.
- Konsumsi Bahan Bakar Meningkat: Peningkatan konsumsi bahan bakar yang tidak biasa.
- Suara Mesin Tidak Stabil: Suara mesin yang tidak merata atau sering tersendat.
14. Radiator Coolant
Coolant mencegah mesin dari overheat dengan menyerap dan membuang panas dari mesin.
Berikut ini ciri radiator coolant yang sudah rusak:
- Overheating: Mesin mengalami overheat lebih sering dari biasanya.
- Warna Coolant Berubah: Coolant yang berubah warna menjadi lebih gelap atau berkarat.
- Kebocoran: Kebocoran coolant di sekitar radiator atau selang.
Sebaiknya kamu mengganti radiator coolant Setiap 40.000 hingga 60.000 km atau sesuai rekomendasi pabrik.
15. V-Belt atau Serpentine Belt
V-belt atau serpentine belt menggerakkan berbagai komponen mesin seperti alternator, power steering pump, dan AC.
Kamu harus mengganti V-Belt Setiap 50.000 hingga 100.000 km atau jika sudah menunjukkan ciri berikut ini:
- Suara Berdecit: Suara berdecit dari mesin yang menandakan belt yang aus atau longgar.
- Retakan atau Keausan: Retakan atau keausan pada permukaan belt.
- Kinerja Aksesoris Menurun: Penurunan kinerja komponen yang digerakkan oleh belt, seperti AC atau power steering.
16. Filter Bahan Bakar
Filter bahan bakar menyaring kotoran dari bahan bakar sebelum masuk ke mesin untuk memastikan pembakaran yang bersih dan efisien.
Sparepart ini biasanya diganti setiap 20.000 hingga 40.000 km atau kenali tanda kamu harus segera menggantinya:
- Penurunan Kinerja Mesin: Mesin kehilangan tenaga atau mengalami kesulitan dalam menghidupkan.
- Konsumsi Bahan Bakar Meningkat: Peningkatan konsumsi bahan bakar yang tidak biasa.
- Mesin Sering Mati: Mesin sering mati mendadak atau mengalami penurunan performa.
Jenis-Jenis Spare Part Mobil
Sebelum melakukan penggantian suku cadang yang sudah disebutkan di atas, kamu perlu tahu jenis-jenis suku cadang mobil yang tersedia di pasaran, yaitu:
Orisinal
Original equipment manufacturer atau OEM adalah istilah untuk suku cadang mobil yang diproduksi oleh pabrikan asli, bisa diproduksi oleh pihak manufaktur asal (sesuai merek mobil), bisa juga diproduksi oleh perusahaan lain yang ditunjuk oleh manufaktur atau pemilik merek mobil.
Produk orisinal biasanya memiliki kualitas yang bagus dan paling cocok untuk menjadi pengganti suku cadang yang sudah rusak. Suku cadang yang termasuk orisinal atau asli, standar dan kualitasnya sudah diterapkan oleh manufaktur mobil.
Meski harganya lebih mahal, durasi keawetannya cukup lama sehingga mengurangi biaya penggantian atau servis. Suku cadang asli tidak mudah aus, dan umumnya produsen akan memberikan garansi 6 bulan atau 1 tahun. Jika terjadi kerusakan, kamu dapat mengajukan komplain dan memperoleh penggantian dengan suku cadang yang baru sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Non pabrikan
Suku cadang mobil non pabrikan berarti jenis suku cadang yang diproduksi untuk kebutuhan segmen tertentu dan tidak dibuat untuk kebutuhan pasar pada umumnya. Perusahaan yang memproduksi suku cadang non pabrikan mengeluarkan produknya untuk keperluan hobi, kustomisasi, balap, dan berbagai lain-lain. Non pabrikan juga bisa membuat suku cadang sesuai pesanan kamu.
Biasanya produsen non pabrikan tidak ada hubungan langsung dengan pihak manufaktur mobil, tetapi memiliki lisensi untuk memproduksi suku cadang tertentu. Kualitas suku cadang aftermarket ini bisa setara dengan produk orisinal atau bahkan lebih bagus. Tidak heran kalau harganya tergolong mahal.
KW
Kamu pasti familier dengan istilah ini. Suku cadang mobil disebut KW jika produk tersebut tidak diproduksi oleh pabrikan asli atau resmi. Produsen suku cadang KW sama sekali tidak mendapatkan lisensi dari pemegang merek atau pihak manufaktur mobil.
Walaupun hanya sedikit perbedaan tampilan atau bahan pembuatan dengan suku cadang asli, tetapi produk KW termasuk produk palsu. Produk KW tidak disarankan untuk digunakan meski mobil kamu butuh segera diperbaiki dan budget kamu terbatas. Alasan utamanya adalah produk KW tidak memiliki standar keamanan yang terjamin.
Manfaat Servis Mobil Secara Berkala
Untuk memastikan suku cadang mobil sudah diganti pada waktunya, paling mudahnya adalah dengan menepati jadwal servis mobil berkala. Berikut tiga manfaat yang akan diperoleh setelah servis berkala di bengkel sparepart mobil terdekat, yaitu:
Kondisi mobil selalu prima
Seiring dengan pemakaian dan modifikasi mobil, komponen-komponen mesin akan mengalami perubahan atau keausan. Seperti kampas rem menipis, busi menjadi aus, saringan udara menjadi kotor, dan lain sebagainya. Dengan melakukan servis berkala, semua suku cadang tersebut akan dibersihkan atau diganti dengan yang baru. Mobil pun kembali prima untuk kamu gunakan.
Mengurangi pengeluaran yang lebih besar
Ketika melakukan servis rutin, mobil akan diperiksa oleh mekanik secara menyeluruh. Pihak bengkel yang menjual sparepart mobil akan mendeteksi komponen yang perlu diperbaiki atau diganti sebelum benar-benar rusak. Jika komponen terlanjur mengalami kerusakan, tentu biaya service rutin akan menjadi lebih besar. Servis berkala berfungsi sebagai deteksi dini. Kamu pun bisa mengatur pengeluaran terkait penggantian komponen yang berpotensi segera rusak. Mobil yang dirawat secara rutin juga memiliki usia suku cadang yang lebih panjang.
Mengurangi risiko mobil mogok di jalan
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan mobil mendadak mogok di tengah jalan, seperti aki sudah lemah, sistem pengisian tidak normal, plat kopling sudah habis, aliran bahan bakar tidak lancar dan lain-lain. Dengan melakukan servis rutin, kamu dapat menghindari masalah-masalah tersebut. Kegiatan berkendara sehari-hari pun dapat berlangsung dengan lancar.
Nah, kamu sudah tahu apa saja suku cadang mobil yang paling sering diganti dan cara mengetahui kapan harus diganti. Pastikan suku cadang yang baru adalah orisinal, ya. Jangan lupa pula untuk membawa mobil kamu ke bengkel jika sudah waktunya servis berkala.
Selain memastikan komponen-komponen mobil kamu berfungsi dengan baik, kamu juga perlu memaksimalkan perlindungan atas mobil kesayanganmu dengan memiliki Asuransi Mobil All Risk untuk proteksi kendaraan yang menyeluruh. Roojai bekerja sama dengan lebih dari 750 bengkel resmi dari berbagai merek. Sehingga kamu bisa dengan mudah melakukan perawatan mobil, perbaikan dan layanan lainnya.
Roojai Insurtech juga menyediakan contact center yang andal dan tersedia selama 24/7. Proses klaim yang cepat dan mudah. Kamu bisa menentukan sendiri uang pertanggungan hingga sampai dengan Rp2 miliar. Dengan premi asuransi yang murah dan terjangkau, dapatkan diskon untuk pembayaran penuh, atau pilih pembayaran secara cicilan tanpa harus pengajuan ke bank. Yuk, daftarkan diri dan mobil kamu sekarang juga untuk mendapatkan perlindungan lengkap dan layanan berkualitas.
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: