Cek kesehatan secara rutin penting dilakukan untuk mendeteksi adanya risiko medis sebelum gejalanya muncul. Cek kesehatan dapat dilakukan di rumah sakit atau puskesmas. Biaya cek kesehatan berbeda-beda, tergantung seberapa lengkap pemeriksaan dilakukan.
Saat ini, Pemerintah telah mengeluarkan biaya standar cek kesehatan yang dapat dijadikan acuan. Meski begitu, perlu digaris bawahi bahwa setiap fasilitas kesehatan tetap diperbolehkan untuk menawarkan paket medical check up dengan biaya yang berbeda-beda pula. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Konten
Biaya Cek Kesehatan Lengkap Sesuai Standar Pemerintah
Pemerintah telah membuat standar biaya cek kesehatan sebagai acuan. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2014 dan revisi Nomor 175/PMK.05/2017. Berikut ini beberapa biaya cek kesehatan yang bisa menjadi acuan:
- Paket dasar: Rp757.000
- Paket pegawai: Rp262.000
- Paket Tenaga Kerja Indonesia: Rp711.000
- Paket eksekutif pria: Rp1.664.000
- Paket eksekutif wanita: Rp1.926.000
- Paket medical check up 100% dasar: Rp349.000
- Paket medical check up 100% lengkap: Rp471.000
- Biaya medical check up pranikah: Rp328.000/orang
- Biaya medical check up pranikah (dengan pemeriksaan TORCH wanita): Rp2.019.000
- Biaya medical check up pranikah (dengan pemeriksaan sperma pria): Rp414.000
- Biaya MCU tes jantung: Rp946.000
- Vaksinasi Meningitis: Rp305.000 per tindakan
Medical Check up juga bisa dilakukan sesuai kondisi kamu. Misalnya jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit tertentu. Seperti kanker payudara, atau penyakit genetik lainnya. Maka pemeriksaan mammografi perlu dilakukan untuk mendeteksi munculnya kanker.
Berapa Biaya Cek Kesehatan di Puskesmas?
Biaya cek kesehatan di Puskesmas umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan layanan di rumah sakit atau klinik swasta. Puskesmas menyediakan layanan kesehatan dasar dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah. Berikut adalah beberapa estimasi biaya untuk beberapa jenis pemeriksaan kesehatan di Puskesmas:
- Pemeriksaan kesehatan umum: Mulai dari Rp20.000 hingga Rp50.000.
- Tes darah dasar: Sekitar Rp30.000 hingga Rp50.000.
- Tes urine: Sekitar Rp20.000 hingga Rp40.000.
- Pemeriksaan ibu hamil: Mulai dari Rp30.000 hingga Rp50.000.
Harga bisa bervariasi tergantung kebijakan masing-masing Puskesmas dan daerah. Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas adalah opsi yang baik bagi masyarakat yang mencari layanan kesehatan dasar dengan biaya yang lebih terjangkau.
Rincian Biaya Medical Check Up Spesifik Tindakan
Dalam melakukan medical check up, terdapat berbagai pemeriksaan spesifik yang dapat dilakukan. Ini tergantung pada kebutuhan dan kesehatan individu. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa pemeriksaan spesifikasi dan perkiraan biayanya:
- Foto Thorax atau rontgen dada.
Pemeriksaan menggunakan sinar X untuk melihat kondisi paru-paru dan organ dalam lainnya di area dada. Biayanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000 tergantung pada fasilitas kesehatan yang digunakan.
- USG Abonemen (Ultrasonografi)
Pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi organ dalam tubuh. Biaya USG untuk berbagai organ bisa bervariasi, tetapi rata-rata berkisar Rp200.000 hingga Rp400.000 per sesi.
- USG Mammae
Pemeriksaan ultrasonografi yang fokus pada payudara untuk mendeteksi adanya kelainan atau tumor. Biaya USG Mammae biasanya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per sesi.
- Treadmill Test
Merupakan tes latihan jantung yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi fungsi jantung selama aktivitas fisik. Biaya test ini berkisar antara Rp400.000 hingga Rp600.000.
- Audiometri
Merupakan tes untuk mengukur kemampuan pendengaran. Tes ini penting untuk mendeteksi gangguan pendengaran. Biaya audiometri biasanya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp350.000.
- Spirometri
Merupakan tes untuk mengukur fungsi paru-paru dan kapasitas pernapasan. Tes ini penting untuk mendeteksi kondisi seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Biaya spirometri biasanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000.
- Tonometri
Pemeriksaan untuk mengukur tekanan di dalam mata, yang penting untuk mendeteksi glaukoma. Biaya tonometri biasanya berkisar antara Rp100.000 hingga Rp250.000.
Dengan rincian biaya ini, kamu dapat lebih mudah merencanakan dan memilih jenis pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Apakah Bisa Cek Kesehatan Ditanggung BPJS?
Sayangnya hingga saat ini, biaya cek kesehatan tidak dapat ditanggung oleh BPJS. Pemeriksaan kesehatan yang ditanggung BPJS adalah yang bersifat untuk suatu diagnosa yang biasanya diawali oleh keluhan atau gejala tertentu.
Namun, beberapa pemeriksaan dini atau skrining bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Berbeda dengan medical check up yang sifatnya menyeluruh, skrining hanya fokus pada satu kondisi saja. Skrining kanker serviks ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lembaga yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, seperti Yayasan Kanker Indonesia.
BPJS Kesehatan juga menyebutkan, salah satu pemeriksaan dini yang bisa dilakukan gratis adalah pemeriksaan pap smear dan IVA untuk mendeteksi kanker serviks. Menurut Panduan Praktis Skrining Kesehatan, BPJS juga menyediakan skrining gratis untuk penyakit yang menjadi fokus pengendalian kesehatan masyarakat, yaitu diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi.
Prosedur Cek Kesehatan
Untuk melakukan cek kesehatan, kamu akan disarankan untuk melakukan persiapan tertentu. Misalnya untuk pemeriksaan gula darah, biasanya dianjurkan untuk melakukan puasa 12 jam sebelumnya. Berikut ini beberapa prosedur cek kesehatan yang umumnya dilakukan:
- Pemeriksaan fisik standar medis.
Berikut ini serangkaian pemeriksaan fisik standar medis yang biasa dilakukan dokter atau tenaga kesehatan:
- Pemeriksaan berat badan untuk melihat ada tidaknya kecenderungan obesitas
- Mengukur denyut jantung, denyut yang normal adalah 60-100 kali per menit
- Mengukur tekanan darah untuk memprediksi penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi
- Cek kadar kolesterol yang dilakukan dengan mengambil sampel darah
- Tanya jawab oleh dokter atau tenaga kesehatan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan riwayat kesehatan kamu, termasuk riwayat kesehatan keluarga kamu untuk mengetahui adanya risiko penyakit keturunan.
- Dokter akan melakukan tindakan tambahan.
Untuk memperkuat diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seperti rontgen untuk melihat kondisi paru-paru, EKG untuk melihat kondisi jantung, pap smear untuk mengecek kondisi leher rahim.
Umur Berapakah Disarankan Rutin Cek Kesehatan?
Pentingnya rutin cek kesehatan dimulai pada usia dewasa muda, yaitu sekitar umur 20-an tahun. Berikut adalah rekomendasi umum mengenai frekuensi pemeriksaan kesehatan rutin berdasarkan kelompok usia:
- 20-30 Tahun: Setidaknya setiap 2-3 tahun sekali. Fokus pada pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, kadar kolesterol, dan indeks massa tubuh (IMT).
- 30-40 Tahun: Setiap 2 tahun sekali. Mulai memeriksa gula darah dan melakukan skrining untuk penyakit-penyakit yang mungkin mulai berkembang di usia ini.
- 40-50 Tahun: Setiap tahun. Pemeriksaan lebih mendalam termasuk tes jantung, pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan tes kesehatan umum lainnya.
- 50 Tahun ke Atas: Setiap tahun atau lebih sering jika ada kondisi medis tertentu. Skrining untuk kanker, osteoporosis, dan penyakit jantung menjadi lebih penting.
Manfaat dan Pentingnya Cek Kesehatan Rutin
1. Deteksi dini penyakit, mengidentifikasi penyakit sebelum gejala muncul.
2. Pencegahan penyakit, mengatasi faktor risiko untuk mencegah penyakit.
3. Memantau kondisi kesehatan dan menyesuaikan perawatan.
4. Menjaga kesehatan untuk hidup aktif dan produktif.
5. Menangani masalah kesehatan lebih cepat dan efektif.
6. Meningkatkan kesadaran tentang pola hidup sehat.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara dini dan teratur sebagai upaya pencegahan. Apalagi saat ini risiko penyakit kronis bisa datang lebih dini dikarenakan gaya hidup yang nggak sehat. Semakin cepat dideteksi, semakin mudah penyakit ditangani.
Jika dari hasil pemeriksaan diketahui kamu punya kecenderungan untuk mengidap penyakit jantung. Maka kamu bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung.
Biaya penanganan juga tentunya akan jauh lebih murah sebelum penyakit jadi lebih parah. Terlebih penyakit kronis seperti kanker dan jantung memerlukan biaya perawatan yang nggak sedikit.
Karena itu Asuransi Penyakit Kritis hadir untuk membantu menanggung risiko finansial, jika penyakit tersebut nggak bisa kamu hindari. Asuransi penyakit kritis dari Roojai memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam memilih proteksi yang kamu inginkan. Dengan uang santunan sampai satu miliar rupiah, Roojai bekerja sama dengan lebih dari 2000 rumah sakit rekanan di Indonesia. Premi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan budget dan kebutuhan kamu. Semoga bermanfaat!
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: