Kurangi Risiko Penyakit Jantung dengan Terapkan Kebiasaan Ini di Kehidupan Kamu
Juli 11, 2022
Bila ada penyakit yang bisa diberi cap “anti diskriminasi”, barangkali penyakit jantung ini bisa jadi salah satunya. Penyakit jantung atau disebut juga jantung koroner merupakan penyebab fatalitas di banyak populasi. Tidak hanya mereka yang berkulit putih, bangsa asia, hispanik, maupun mereka yang berkulit hitam, sama-sama bisa terkena penyakit ini.
WHO mencatat kenaikan pengidap penyakit jantung dari dekade ke dekade. Dari 271 juta orang di tahun 1990, menjadi hampir dua kali lipatnya yaitu 523 juta di tahun 2019.
Beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup, usia dan riwayat kesehatan keluarga merupakan faktor risiko terkait penyakit jantung. Sementara itu, ada 3 faktor risiko utama yang memiliki kaitan erat dengan penyakit jantung: tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok.
Konten
Meski beberapa faktor risiko penyakit jantung tidak dapat dikontrol, misalnya saja usia dan riwayat kesehatan keluarga. Akan tetapi kabar baiknya, kamu bisa kok mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan fokus pada faktor-faktor yang bisa dikontrol. Meski perawatan medis untuk penyakit jantung terus berkembang dan semakin maju, banyak penelitian menunjukkan bahwa pencegahan adalah kunci terbaik.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kamu bisa menurunkan tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah, yang berkontribusi dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Mungkin ketika mendengar gaya hidup sehat, kamu sudah langsung terbayang dengan apa yang harus dilakukan; pola makan sehat, olahraga dan istirahat yang cukup. Ya, ya, ya… kurang lebih seperti itu. Tapi, tahukah kamu kalau ada juga kebiasaan kecil yang cukup berdampak dalam menurunkan risiko jantung?
Mulai harimu dengan sarapan
Makan sarapan memang terbukti punya dampak baik untuk kesehatan. Studi dari Harvard School of Public Health (HSPH) menemukan bukti tambahan kalau sarapan juga baik untuk kesehatan jantung kamu. Studi tersebut menemukan bahwa pria yang secara teratur melewati sarapan, 27% lebih berisiko terkena serangan jantung ataupun kematian dari penyakit jantung koroner dibanding pria yang makan sarapan.
Pria yang nggak sarapan tersebut akan merasa lebih lapar di siang hari dan akhirnya mengonsumsi lebih banyak makanan di malam hari, yang diduga memicu perubahan pada metabolisme tubuh dan penyakit jantung.
Kaitan antara sarapan dan penyakit jantung ini disimpulkan dari analisa data survei makanan dan kondisi kesehatan 26.902 orang pria berusia 45-82 tahun, selama tahun 1992 sampai 2008. Sepanjang penelitian tersebut, ada 1.572 pria yang mengalami masalah fungsi dan sirkulasi darah jantung (cardiac event). Bahkan setelah memperhitungkan pola makan, aktivitas fisik, merokok, dan faktor gaya hidup lainnya, kaitan antara melewati sarapan dan penyakit jantung tetap terlihat.
Menambahkan fakta tadi, kepala penelitian tersebut, Leah Cahill, juga menyebutkan bahwa melewati sarapan bisa memicu satu atau beberapa faktor risiko penyakit jantung, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Jadi, jangan lupa sarapan, ya!
Berteman dengan bakteri baik di dalam perut
Sadarkah kamu, ketika membaca artikel ini, ada triliunan mikroba berenang-renang di dalam lambung dan usus kamu? Meski kecil dan tak kasat mata, mereka mengemban tugas penting, yaitu membantu fungsi tubuh kamu. Sebuah riset terkini menemukan kalau mereka juga punya peran dalam menjaga kamu dari penyakit jantung.
Salah satu penyebab umum penyakit jantung adalah aterosklerosis, yaitu kondisi saat pembuluh darah menjadi keras karena adanya plak di lapisan dalamnya. Padahal pembuluh darah itu membawa oksigen ke seluruh organ tubuh, termasuk organ vital kita yaitu jantung dan otak. Terhambatnya aliran oksigen itu kemudian bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Lalu apa peran bakteri baik? Bakteri di dalam lambung dan sistem pencernaan tersebut mampu mencegah makanan yang kita konsumsi berubah menjadi enzim yang disebut TMAO atau trimethylamine N-oxide. Studi sebelumnya telah menemukan kaitan antara TMAO dengan meningkatnya aterosklerosis pada tikus dan risiko penyakit jantung pada manusia.
Makanan apa yang bisa menjaga populasi bakteri baik di dalam perut? Para peneliti sepakat kalau pola makan Mediterania memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan bakteri baik. Pola makan ini menerapkan sangat sedikit daging merah, namun lebih banyak mengonsumsi ikan laut segar (minimal dua kali seminggu), mengganti mentega dengan minyak zaitun, banyak konsumsi sayur dan buah, serta gandum utuh sebagai sumber protein.
Memilih tidur daripada Netflix
Hayooo… siapa yang suka begadang demi marathon nonton serial di Netflix? Binge-watching emang ngga akan ada habisnya, dan kalau sampai membuat kita menghabiskan waktu terjaga semalaman pastinya dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Tidur membantu tubuh pulih setelah beraktivitas seharian, lebih spesifik lagi, tidur berkualitas membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Mayo Clinic Proceedings menganalisa data dari hampir 400.000 orang di Inggris, dari tahun 2006 sampai 2010. Di awal studi, tidak seorangpun dari partisipan tersebut mengidap penyakit jantung.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang memiliki pola tidur buruk dan gaya hidup buruk memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi 25% dan serangan jantung 29% lebih tinggi. Risiko tersebut lebih rendah pada mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat namun memiliki pola tidur yang baik. Mereka dengan pola tidur yang berkualitas, risiko penyakit jantungnya 18% lebih tinggi dan serangan jantung 17% lebih tinggi.
Penelitian ini menekankan pentingnya tidur teratur dan berkualitas untuk menjaga kesehatan jantung. Hasil penelitian itu juga mengindikasikan bahwa tidur yang baik membantu melawan beberapa gaya hidup tidak sehat yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Akan tetapi, ahli
kesehatan menekankan pentingnya menerapkan kebiasaan yang baik untuk kesehatan jantung dan mengikuti kebiasaan tidur yang baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Pakai pedometer supaya nggak mager
Penelitian yang dipublikasikan di tahun 2010 menemukan gaya hidup mager atau duduk lebih dari empat jam per hari akan meningkatkan risiko penyakit jantung (bahkan lebih dari merokok), diabetes, dan kondisi terkait obesitas lainnya.
Ada banyak masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan dari gaya hidup sedentary atau mager. Dr Joanne Foody dari The Cardiovascular Wellness Center di Brigham and Women’s Hospital menyebutkan kalau gaya hidup mager nggak hanya berdampak negatif terhadap kesehatan jantung, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kanker, dan kematian yang disebabkan oleh kanker.
Mengatasi gaya hidup mager memang perlu upaya lebih, akan tetapi manfaatnya untuk kesehatan tubuh kamu jauh lebih banyak.
Singkirkan mager dengan pelajari 7 Cara Memulai Olahraga setelah Lama Tidak Berolahraga.
Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk membasmi gaya hidup mager ini adalah pedometer. Dapetinnya juga gampang banget, kok. Kamu bisa mengunduh aplikasinya secara gratis di banyak platform. Pedometer akan menghitung berapa banyak langkah yang kamu lakukan dalam sehari.
Mulailah dari target kecil, saat sudah terbiasa kamu bisa menambahkan target langkah harianmu. Misalnya coba mulai dari 7.000 langkah per hari sebagai target yang cukup realistis. Setelah itu kamu bisa targetkan menjadi 8.000 langkah dan pada akhirnya 10.000 langkah per hari. Yuk, bisa yuk…
Ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan untuk mencapai target tersebut. Misalnya parkir di tempat yang jauh dari tujuan kamu, gunakan transportasi umum jika memungkinkan, berdiri dan berjalan untuk ambil air minum setengah jam sekali (atau melakukan tugas aktif lainnya), atau memilih menggunakan tangga daripada lift.
Makan buah avokad seminggu sekali
Makan buah avokad seminggu sekali Avokad atau alpukat, selain lezat juga akan menjadi sahabat yang baik bagi jantungmu. Studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association pada 30 Maret, 2022 lalu menemukan mereka yang mengonsumsi avokad setidaknya dua porsi dalam seminggu–satu porsi sama dengan setengah buah avokad–memiliki risiko penyakit kardiovaskuler 16% lebih rendah dan jantung koroner 21% lebih rendah. Penurunan risiko ini dirasakan oleh mereka yang juga mengganti lemak tidak baik seperti mentega, keju dan daging proses, dengan avokad.
Buah ini diketahui mengandung vitamin dan mineral yang membantu menjaga kesehatan jantung, seperti lemak baik (lemak tak jenuh tunggal), serat, potassium, dan magnesium. Potassium dan magnesium diketahui dapat membantu fungsi otot, termasuk otot pada jantung. Selain itu, avokad juga kaya akan nutrisi fito yang bersifat anti-peradangan yang diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain menerapkan perubahan gaya hidup, untuk mencegah penyakit jantung kamu juga perlu mengawasi beberapa risiko melalui pemeriksaan rutin. Misalnya jika kamu memiliki riwayat keluarga tekanan darah tinggi, mengukur tekanan darah secara rutin bisa membantu kamu memonitor dan mengontrol faktor risiko tersebut. Begitu pula dengan kadar kolesterol, kamu bisa memonitornya dengan melakukan pemeriksaan kadar kolesterol.
Menurut The American Heart Association, kadar kolesterol sebaiknya diperiksa setiap 5 tahun sekali saat kamu berusia 20 tahun. Tapi jika diketahui kadar kolesterol darah kamu lebih dari 200 mg/dL, sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali sampai kondisinya normal kembali.
Sikapi Kemungkinan dan Risiko Penyakit Jantung
Mencegah meningkatnya risiko penyakit jantung dengan kebiasaan-kebiasaan sehat adalah usaha terbaik yang dapat kita lakukan. Siapa sih yang ingin kena penyakit ini? Masalah pada jantung berpotensi menyebabkan hal yang fatal mengingat pentingnya organ ini. Selain itu, potensi kerugian finansial yang disebabkan juga bisa sangat tinggi. Sebagian besar masalah jantung menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara optimal yang akhirnya membuat aktivitas terganggu. Termasuk aktivitas yang menjadi lahan hidupmu.
Mempersiapkan proteksi asuransi untuk melindungi dari kerugian finansial akibat penyakit jantung merupakan langkah berikut yang perlu kamu pertimbangkan. Apabila kamu sudah memiliki BPJS atau asuransi lain, memiliki proteksi tambahan akan memberikan rasa aman ekstra. Dengan fakta bahwa perawatan untuk penyakit kritis, termasuk penyakit jantung, membutuhkan biaya yang besar maka memiliki proteksi tambahan adalah langkah bijak untuk menyikapi risiko penyakit jantung. Untuk kebutuhan proteksi tambahan ini, kamu bisa mempertimbangkan produk asuransi Penyakit Kritis yang cukup banyak pilihannya dari berbagai brand asuransi.
Roojai Indonesia memiliki Asuransi Penyakit Kritis yang sangat fleksibel dalam berbagai aspek, baik dari tipe penyakit kritis yang dapat kamu pilih (termasuk penyakit jantung), maupun jumlah premi yang kamu bersedia bayarkan setiap bulannya. Fleksibilitas tersebut memberikan kamu kemampuan dan kebebasan untuk memilih benefit dan premi sesuai budget.
Tunggu apa lagi? Mulai dari sekarang gaya hidup sehat dari hal-hal sederhana, dan sikapi resiko finansialnya, pelajari lebih jauh tentang Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai Indonesia atau
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: