Kesehatan mental nggak bisa dipandang sebelah mata. Kondisi mental memengaruhi apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan. Kesehatan mental membantu menentukan bagaimana seseorang menghadapi stres, berhubungan dengan orang lain, dan juga membuat keputusan-keputusan yang sehat. Oleh sebab itu, kesehatan mental akan memengaruhi kesejahteraan diri dalam setiap tahap kehidupan seseorang, dari masa kecil, remaja, sampai dewasa.
Namun terkadang karena masalah yang nggak bisa kita kendalikan, stres muncul dan membuat kondisi kesehatan mental terganggu. Bila tidak dideteksi secara dini, stres yang berlanjut bisa menyebabkan masalah mental yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu, cek kesehatan mental perlu dilakukan, bahkan pada anak-anak.
Masalah kesehatan mental itu sendiri bisa muncul dari kondisi genetik, lingkungan, gaya hidup dan pengalaman hidup traumatis. Bagaimana melakukan cek kesehatan mental dan kapan perlu dilakukan?
Apa itu cek kesehatan mental?
Cek kesehatan mental adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap kesehatan emosional. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi adanya mental disorder atau masalah kesehatan mental. Tanpa kita sadari, mental disorder adalah kondisi yang umum terjadi. Bahkan situs Medlineplus menyebutkan kalau setengah populasi Amerika Serikat pernah mengalami masalah kesehatan mental, setidaknya sekali sepanjang hidupnya.
Apa saja yang termasuk masalah kesehatan? Berikut ini beberapa masalah yang paling umum dialami:
- Depresi: masalah kesehatan mental ini berbeda dari rasa sedih mendalam. Meski bisa menyebabkan rasa sedih yang berlarut-larut, kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa marah dan/atau frustasi.
- Kecemasan atau anxiety. Kecemasan bisa menyebabkan rasa khawatir atau takut yang berlebihan pada situasi nyata atau yang dikhayalkan.
- Masalah makan atau eating disorder. Masalah ini menyebabkan pikiran dan perilaku obsesif yang berkaitan dengan makanan dan body image atau pandangan tentang tubuh ideal. Masalah makan membuat seseorang secara berlebihan membatasi asupan makanan atau sebaliknya, makan berlebihan, atau melakukan keduanya.
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini lebih umum dialami oleh anak-anak, meski juga bisa berlanjut hingga dewasa. Pengidap ADHD akan mengalami kesulitan untuk fokus dan mengontrol perilaku obsesif.
- Post-traumatic stress disorder (PTSD). Gangguan mental ini bisa terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, misalnya perang atau kecelakaan yang serius. Pengidap PTSD selalu dihantui perasaan tertekan dan takut, meskipun sedang nggak menghadapi bahaya.
- Penyalahgunaan bahan terlarang dan kecanduan. Masalah kesehatan mental ini ditandai dengan konsumsi alkohol atau obat-obatan yang berlebihan. Pengidap masalah kecanduan biasanya berisiko mengalami over dosis bahkan kematian.
- Bipolar. Pengidap masalah kesehatan ini mengalami fase/episode mania (senang berlebihan) dan depresi secara bergantian.
- Schizophrenia dan psikosis. Kondisi ini tergolong gangguan mental yang serius. Pengidap merasa melihat, mendengar, dan/atau mempercayai hal-hal yang nggak nyata.
Dampak masalah kesehatan mental sangat beragam, dari yang ringan, parah, sampai mengancam nyawa. Akan tetapi, banyak juga pengidap gangguan kesehatan mental yang hidup normal dengan pengobatan dan/atau terapi.
Cek kesehatan mental, untuk apa?
Pemeriksaan kesehatan mental diperlukan untuk membantu mendiagnosa apakah seseorang benar mengalami masalah. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan akan terlihat kondisi mental seseorang untuk kemudian bisa ditentukan apakah ia memerlukan bantuan medis, baik berupa terapi maupun pengobatan.
Semakin cepat terdeteksi, semakin baik dan efektif penanganan masalah kesehatan mental yang bisa diberikan oleh psikolog atau psikiater. Sehingga, semakin kecil pula komplikasi yang bisa timbul akibat gangguan mental tersebut.
Cek kesehatan mental penting dilakukan pada mereka yang mengalami gejala berikut ini:
- sering merasa cemas, khawatir dan takut
- suasana hati mudah berubah tanpa sebab yang pasti
- cepat sedih dan emosional
- merasa tidak bergairah dan selalu merasa lelah
- merasa tidak berharga
- sulit konsentrasi
- mengalami stres yang berlarut
- pernah atau memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self-harm)
- memiliki niat atau pernah berusaha bunuh diri
Pemeriksaan kesehatan mental ini nggak bisa dilakukan secara mandiri. Walaupun banyak situs menyediakan form yang dapat digunakan untuk memeriksa kondisi mental secara mandiri, sebenarnya amat disarankan untuk datang ke fasilitas medis demi mendapat diagnosa yang tepat.
Masalah kesehatan mental merupakan hal yang serius, yang pada beberapa kasus, memerlukan penanganan medis oleh tenaga kesehatan profesional. Jadi, jangan asal mendiagnosa ya.
Hubungan pertemanan toxic ternyata juga bisa memengaruhi kesehatan mental kamu. Waduh, supaya bisa terhindar, coba kenali ciri-ciri teman toxic ini ya.
Bagaimana prosedur cek kesehatan mental?
Ketika cek kesehatan mental, tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tanya jawab untuk mengetahui perasaan, suasana hati, adanya perubahan pada pola perilaku, maupun gejala-gejala lain.
Selain itu, dokter juga bisa menanyakan tentang riwayat penggunaan obat-obatan ataupun suplemen dan hal atau kejadian apa saja yang membuat pasien merasa terganggu belakangan ini.
Bila perlu, dokter bisa melakukan tes darah untuk melihat ada atau tidaknya gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi kondisi emosional seseorang, seperti penyakit tiroid. Cek darah dilakukan dengan mengambil sampel dari pembuluh darah, menggunakan jarum suntik. Darah yang diperoleh tersebut akan diperiksa di laboratorium.
Selain melakukan tanya jawab, dokter juga bisa meminta kamu untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan yang diajukan biasanya seputar mood atau perasaan kamu.
Kesimpulan
Seperti penyakit pada umumnya, masalah kesehatan mental juga memiliki tanda dan gejala yang spesifik. Gejala-gejala tersebut juga dapat diidentifikasi dan diobati. Misalnya depresi. Adalah wajar kalau seseorang merasa sedih setelah kehilangan seseorang yang dicintainya. Namun kalau rasa sedih tersebut berlarut-larut dan mulai memengaruhi kepercayaan diri sendiri, atau bahkan memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya, hal itu perlu diwaspadai. Depresi adalah masalah kesehatan serius yang perlu ditangani secara profesional, melalui terapi perilaku, pengobatan atau keduanya.
Meskipun punya implikasi kesehatan yang serius, pemeriksaan kesehatan mental belum jadi hal yang normal, dikarenakan stigma kesehatan mental itu sendiri. Lain halnya dengan pemeriksaan kesehatan tubuh yang kerap dirutinkan.
Gangguan mental adalah hal yang perlu diwaspadai, jadi jangan ragu untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater kalau kamu mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas ya.
Referensi:
- https://www.alodokter.com/pentingnya-melakukan-skrining-awal-kesehatan-mental/
- https://medlineplus.gov/lab-tests/mental-health-screening/
- https://www.verywellhealth.com/health-screenings-with-age-6735854
- https://www.nytimes.com/2012/11/14/your-money/the-importance-of-regular-mental-health-checkups.html
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: