Salah satu yang menyebabkan penyakit kanker sangat ditakuti adalah kemampuannya untuk menyebar ke organ lain. Kanker itu sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan ganas yang menyebabkan kerusakan organ. 

Kanker perlu diobati sesegera mungkin untuk mencegah pertumbuhan sel-sel abnormal ke jaringan di sekitarnya atau bahkan ke organ lain. Oleh sebab itu, deteksi dini memegang peranan kunci dalam penanganan kanker. Semakin cepat dideteksi, semakin besar kemungkinan untuk sembuh. 

Hingga kini, kanker masih menjadi penyakit penyebab kematian nomor dua tertinggi di dunia. Mengingat risikonya yang tinggi dan sifat sel kanker yang ganas, pengobatan kanker umumnya memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang nggak sedikit.

Fungsi pengobatan kanker

Saat ini ada banyak pilihan pengobatan kanker yang bisa disesuaikan dengan jenis kanker, stadium kanker, riwayat kesehatan pasien, dan juga dengan memerhatikan kondisi pasien secara menyeluruh.  

Apa saja jenis pilihan pengobatan kanker? Dilansir dari situs Mayoclinic, tujuan dari pengobatan kanker adalah untuk menghilangkan sel kanker dari dalam tubuh, sehingga pasien bisa hidup normal dalam jangka waktu lama. Tercapai atau nggaknya tujuan ini sangat bergantung dari kondisi spesifik dari masing-masing pasien.  

Kalau kesembuhan sulit dicapai, pengobatan akan berfokus untuk memperkecil sel kanker atau mengurangi kecepatan pertumbuhannya sehingga pasien bisa hidup berkualitas dengan tanpa gejala atau minim gejala, selama mungkin.  

Pengobatan kanker dapat berfungsi sebagai:  

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui di Indonesia. Waspada, Ini Ciri Kanker Payudara yang Perlu Kamu Cek Sejak Dini. 

6 Jenis Pengobatan Kanker yang Paling Umum

Ada beberapa pengobatan kanker yang cukup umum, atau konvensional, yang kerap direkomendasikan tim medis untuk menyembuhkan kanker. Berikut ini 5 pengobatan kanker yang paling umum:  

Operasi  

Prosedur ini bertujuan mengangkat sel kanker dari bagian tubuh yang terdampak. Pilihan pengobatan ini umumnya diberikan kepada pasien kanker stadium awal. Selain itu, operasi juga bisa jadi pilihan kalau sel kanker sudah begitu parah hingga merusak organ utama, sehingga perlu diangkat segera.  

Teknik operasi yang disarankan kepada pasien kanker akan berbeda-beda, tergantung dari kondisi pasien itu sendiri, jenis kanker, dan letak kanker. Sebagian operasi diperlukan untuk mengangkat seluruh jaringan yang bermasalah. Ada juga operasi yang diperlukan untuk mengangkat seluruh organ dari tubuh, biasanya untuk kasus kanker payudara dan rahim.  

Kemoterapi 

Jenis pengobatan ini memang cukup populer di kalangan medis. Kemoterapi itu sendiri adalah terapi yang diberikan kepada pasien kanker menggunakan obat-obatan ataupun zat kimia yang bertujuan membunuh sel abnormal di dalam tubuh. Kemoterapi bekerja dengan menghancurkan struktur atau metabolisme sel-sel kanker.  

Obat-obatan kemoterapi nggak ditargetkan untuk ‘menyerang’ organ tertentu, melainkan ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu, kemoterapi menjadi pilihan yang ideal kalau sel kanker sudah menyebar ke beberapa bagian tubuh. Namun karena tidak ditarget, dampak buruknya bisa dirasakan oleh bagian tubuh lain, yang nggak sakit. Nggak heran kalau kemoterapi bisa menyebabkan efek samping yang cukup berat bagi tubuh, dari mual, nyeri tubuh, sesak, sampai rambut yang rontok. 

Dari segi biaya, pengobatan kemoterapi lebih murah dibandingkan operasi. Meski begitu, pengobatan ini nggak bisa dilakukan sekali waktu saja. Kemoterapi harus dilakukan secara berkelanjutan. Semakin lanjut stadium kanker, semakin lama pengobatan ini perlu dilakukan.  

Radioterapi 

Ini adalah pengobatan kanker menggunakan paparan sinar radiasi tingkat tinggi yang ditargetkan langsung ke area sel kanker dan bertujuan membunuh sel kanker, mencegahnya muncul kembali, dan menghambat pertumbuhannya. Prosedur ini juga perlu dilakukan dalam beberapa kali tindakan.  

Terapi hormon 

Terapi ini umumnya akan menjadi pilihan bagi pengidap kanker yang dipicu oleh faktor hormon, misalnya kanker payudara dan kanker prostat. Tujuan terapi hormon adalah untuk menghambat atau menghentikan produksi hormon tertentu supaya pertumbuhan sel kanker bisa ditahan atau bahkan dihentikan.  

Terapi target 

Sama dengan terapi kemo karena menggunakan obat-obatan, hanya saja pengobatan ini menargetkan ‘serangannya’ pada sel-sel kanker, tanpa merusak sel-sel sehat lain di sekitarnya.  

Bukan tanpa efek samping, terapi ini berpotensi menimbulkan efek samping seperti diare, gangguan organ hati, hipertensi, kulit kering, penurunan gairah seksual, tulang rapuh, perubahan warna kuku dan rambut, serta kelelahan.  

Imunoterapi  

Terapi ini dilakukan untuk membantu sistem kekebalan tubuh pasien dalam pertempuran melawan sel kanker. Terapi ini akan merangsang sistem imun untuk meningkatkan sistem pertahanan alami sehingga bisa kerja lebih keras dan cerdas dalam menemukan dan melawan sel kanker. Selain cara tersebut, terapi ini juga membuat zat yang serupa dengan komponen sistem imun untuk membantu memulihkan atau menggenjot kekebalan tubuh terhadap sel kanker.  

Beberapa jenis imunoterapi kanker adalah antibodi monoklonal, vaksin kanker, dan terapi sel-T. Terapi ini juga memiliki efek samping, di antaranya demam, mual, muntah, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, sesak napas, hipotensi atau hipertensi.

Prostat adalah bagian dari organ reproduksi pria, yaitu kelenjar yang membungkus saluran kemil. Kanker ini kerap kali baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut. Gejala Prostat ini Berpotensi Kanker dan Perlu Kamu Waspadai Sejak Dini

Setiap jenis pengobatan kanker punya cara kerja dan efek samping yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebelum menempuh jalan pengobatan, diskusi dan konsultasi dengan dokter onkologi adalah hal yang nggak bisa dilewatkan. Tergantung kondisi sel kanker dan kesehatan tubuh kamu, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan. 

Selain mempertimbangkan jenis pengobatan kanker dan cara kerjanya, cermati juga masalah biaya. Pengobatan kanker bukanlah hal yang mudah dan murah. Apalagi kebanyakan terapi perlu dilakukan selama beberapa kali dalam jangka waktu yang panjang.  

Bukan hanya biaya pengobatannya yang mahal, perhitungkan juga biaya yang harus kamu keluarkan selama menjalani perawatan tersebut. Biaya transportasi selama bolak-balik ke rumah sakit misalnya. Atau bahkan pendapatan yang terpaksa hilang gara-gara kamu harus menjalani perawatan yang panjang.  

Terus gimana caranya supaya kantong dan tabungan tetap aman dan pengobatan tetap maksimal dilakukan? Caranya adalah dengan punya asuransi kanker dari sekarang.  

Asuransi kanker, seperti yang dimiliki Roojai, adalah perlindungan khusus untuk penyakit kanker yang akan memberikan santunan tunai secara langsung, yang bisa berfungsi sebagai pengganti biaya yang hilang selama masa perawatan kanker. Santunan tunai juga bisa digunakan untuk membayar metode pengobatan medis yang nggak ditanggung asuransi kesehatan pada umumnya. Jadi, kamu bisa bebas dari rasa khawatir, dan menjalani pengobatan dengan maksimal!

Dr. Amalia Ika N

Ditulis oleh

Dr. Amalia Ika N

Medical Claim Manager

Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi dan kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!