Kanker tiroid adalah kanker yang dimulai di tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher. Menurut Mayo Clinic, kanker ini cukup berbahaya karena tiroid menghasilkan hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, hingga berat badan.
Pada awalnya, kanker tiroid mungkin tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun, seiring waktu, penyakit ini akan mulai menimbulkan tanda dan gejala seperti pembengkakan pada leher, perubahan suara, dan kesulitan menelan.
Lantas, seperti apa gejala lain yang menandakan kanker tiroid? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengobati kanker tiroid? Berikut ulasan lengkap mengenai kanker pada kelenjar tiroid!
Gejala kanker tiroid
Kanker tiroid bukanlah salah satu dari 5 jenis kanker terbanyak di Indonesia. Akan tetapi, jika menemukan gejala khas kanker tiroid seperti pembengkakan leher, maka ada baiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya, pembengkakan mungkin hanya ada satu atau beberapa. Ini mungkin berhubungan dengan perluasan kelenjar leher.
Selain itu, individu yang mengidap kanker tiroid pada tahap awal mungkin mengalami penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, sensitif pada suhu dingin, dan gejala hipotiroidisme terkait lainnya.
Jika terjadi pembesaran tiroid dalam waktu lama, maka kemungkinan gejala yang muncul adalah kesulitan bernapas dan menelan, hingga suara serak karena tenggorokan terjepit oleh pembengkakan yang cukup besar pada area tersebut.
Ketika melakukan pemeriksaan, dokter biasanya tidak hanya menanyakan gejala, tetapi riwayat dan kondisi kesehatan pasien. Kemudian, terdapat beberapa prosedur yang biasa dilakukan untuk mendiagnosa kanker tiroid, yaitu:
- Tes darah untuk mengetahui kadar hormon tiroid dalam darah.
- Biopsi tiroid untuk memeriksa kemungkinan benjolan yang disebabkan oleh kanker tiroid
- Pemindaian dengan CT Scan, MRI, dan PET Scan untuk memastikan penyebaran sel kanker tiroid.
- Tes genetik untuk mengetahui apakah ada kelainan genetik yang berkaitan dengan penyebab kanker.
Baca juga: Cara membedakan tumor ganas dan jinak
Penyebab kanker tiroid
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab kanker tiroid. Tetapi, kondisi ini diduga terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel di kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali sehingga merusak jaringan di sekitarnya.
Meskipun penyebabnya belum bisa dipastikan, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, yaitu:
- Menderita penyakit tiroid seperti peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dan penyakit gondok, lebih berisiko mengalami kanker tiroid.
- Memiliki riwayat paparan radiasi.
- Memiliki riwayat kanker tiroid dalam keluarga.
- Menderita kelainan genetik tertentu seperti familial adenomatous polyposis (FAP), multiple endocrine neoplasia, dan sindrom Cowden, juga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker tiroid.
- Berjenis kelamin perempuan karena lebih rentan terserang kanker tiroid dibandingkan kaum pria.
- Memiliki kondisi medis tertentu yang bisa meningkatkan risiko kanker tiroid seperti akromegali dan obesitas.
Cara mengobati kanker tiroid
Setelah terdiagnosa kanker tiroid, umumnya dokter akan memberikan cara pengobatan yang cukup umum untuk penderita kanker jenis ini. Berikut ini pengobatan untuk kanker tiroid sesuai jenis dan stadium kanker yang diderita oleh pasien:
1. Operasi tiroidektomi
Operasi tiroid dilakukan untuk mengangkat sebagian kelenjar tiroid (hemithyroidectomy) atau seluruhnya (tiroidektomi total). Pemilihan jenis operasi akan disesuaikan dengan jenis dan ukuran kanker tiroid, serta apakah sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2. Terapi pengganti hormon
Terapi pengganti hormon tiroid untuk pasien yang menjalani tiroidektomi total karena pengangkatan menyeluruh kelenjar tiroid menyebabkan produksi hormon tiroid terhenti.
3. Pengaturan kadar kalsium
Operasi pengangkatan kelenjar tiroid sering kali memengaruhi kelenjar paratiroid sehingga kadar kalsium dalam darah bisa terpengaruh. Itu sebabnya, setelah pasien menjalani operasi pengangkatan tiroid, dokter akan melakukan pemantauan kadar kalsium dalam darah.
4. Terapi iodium radioaktif
Pengobatan ini bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker di kelenjar tiroid dan mencegahnya muncul kembali.
5. Radioterapi
Radioterapi dapat dilakukan dengan cara memancarkan gelombang berenergi tinggi ke area leher. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk menangani kanker tiroid tahap lanjut atau kanker tiroid anaplastik.
6. Kemoterapi
Pemberian obat-obat kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker yang sudah mulai menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya. Metode ini biasanya diterapkan untuk mengobati kanker tiroid anaplastik. Tapi perlu kamu tahu jika jenis kemoterapi untuk kanker itu berbeda-beda, pastikan kamu meminum obat sesuai dengan dosis dokter.
image: freepik.com
Salah satu cara mencegah kanker tiroid adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, pastikan kamu sudah terproteksi dengan asuransi penyakit kritis seperti asuransi penyakit kanker dari Roojai. Selain memiliki lebih dari 1500 rumah sakit rekanan yang tersebar di Indonesia. Asuransi penyakit kritis dari Roojai juga memiliki empat manfaat utama, yaitu memberikan jaminan finansial yang dapat diandalkan ketika terdiagnosa penyakit kritis, melengkapi asuransi yang sudah ada seperti BPJS Kesehatan. Tunggu apa lagi? Daftarkan diri kamu sekarang!
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: