Kamu pernah sakit perut seperti ditusuk? Hampir bisa dipastikan yang membaca tulisan ini pernah merasakan nyeri perut, baik itu di bagian atas, tengah, atau bawah perut. Dilansir situs Womans Day, Center for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat melaporkan kalau 32,7 juta pasien menemui dokter karena keluhan di perut.
Penyebab sakit perut seperti ditusuk
Nyeri perut bisa terjadi secara tiba-tiba, atau juga bisa datang dan pergi, atau menetap. Penyebab nyeri perut seperti ditusuk ini sangat bervariasi, dari masalah pencernaan sehari-hari seperti alergi makanan sampai hal serius yang memerlukan perawatan medis segera.
1. Gas
Perut kembung atau gas di dalam perut bisa menyebabkan perut sakit seperti ditusuk. Walaupun gas nggak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, tingkat rasa nyeri yang dirasakan bisa bervariasi dari rendah sampai sedang, bahkan tajam dan parah. Ibarat fluktuasi nilai saham, ada juga intensitas rasa nyeri yang naik turun: terasa parah selama beberapa menit, kemudian membaik, dan kemudian terasa parah lagi.
Beberapa masalah yang menyebabkan gas:
- masalah pencernaan
- virus perut
- IBS atau irritable bowel syndrome
- menelan terlalu banyak angin atau masuk angin
- perut yang sensitif, misalnya intoleransi laktosa
Masalah ini bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas. Ada juga yang merasa lebih nyaman setelah menghangatkan perut (misalnya dengan kompres atau olesan minyak kayu putih), atau pijatan lembut di perut.
2. Virus
Virus pencernaan seperti norovirus, menyebabkan kram perut yang datang dan pergi. Rasa kram ini biasanya diikuti juga dengan muntah, yang diikuti rasa lega.
Gejala virus pencernaan ini bisa berlangsung selama beberapa hari. Pada beberapa orang, infeksi virus ini juga bisa menyebabkan demam atau nyeri sendi.
Virus pencernaan biasanya akan hilang dalam beberapa hari, tanpa perlu pengobatan. Selama masa ini, disarankan untuk minum banyak air putih. Kalau gejalanya semakin parah atau ada tanda dehidrasi, segera periksakan diri ke dokter ya.
3. Usus buntu
Penyakit usus buntu merupakan kegawatdaruratan medis. Sakit perut kaya di tusuk tusuk akan dirasakan di sebelah kanan bawah perut. Sakit usus buntu bisa disebabkan oleh infeksi di saluran pencernaan atau tersumbatnya saluran antara usus besar dan apendiks (usus buntu).
Rasa nyeri perut yang menandakan adanya usus buntu biasanya:
- Terasa semakin parah dari waktu ke waktu
- Rasa nyeri bermula dari daerah di sekitar pusar kemudian bergerak ke sisi kanan bawah perut
- Terasa semakin sakit ketika berjalan atau kaki ditekuk, begitu pula saat disentuh
- Rasa nyeri semakin terasa saat menarik napas dalam, bersin, dan batuk.
Selain rasa nyeri tersebut, mereka yang mengalami infeksi usus buntu juga bisa mengalami gejala ini: mual, demam, sembelit, perut kembung, diare, dan kehilangan nafsu makan.
Usus buntu memang masalah yang cukup serius, bahkan bisa mengancam nyawa kalau terlambat diatasi. Bukan Sakit Perut Biasa, Ini Gejala Usus Buntu yang Perlu Kamu Waspadai.
4. Nyeri atau cedera otot
Otot yang bekerja di luar kebiasaan atau adanya cedera otot perut karena terjatuh, bisa menyebabkan rasa nyeri perut seperti ditusuk. Cedera ini menyebabkan rasa nyeri yang datang dan pergi.
Nyeri yang dirasakan pada posisi tertentu aja, misalnya saat kamu angkat beban berat atau setelah olahraga biasanya merupakan tanda adanya cedera otot. Kondisi ini biasanya nggak terlalu serius sampai menyebabkan kegawatdaruratan medis.
Kebanyakan kasus cedera otot bisa diatasi dengan istirahat, kompres panas dan kompres dingin secara bergantian, serta pijatan. Kalau pengobatan ini nggak membuahkan hasil, kamu bisa memeriksakan diri ke dokter ya.
5. Ulkus atau bisul pada sistem pencernaan
Bisul atau ulkus bisa muncul di lapisan lambung atau usus. Penyebab timbulnya ulkus adalah:
- penggunaan obat-obatan anti-peradangan non steroid seperti ibuprofen dalam jangka waktu yang panjang
- infeksi bakteri Helicobater pylori
- tumbuhnya sel-sel jinak di dalam lambung
Mereka yang mengalami ulkus ini biasanya merasakan nyeri dan sensasi panas di perut. Rasa nyeri ini bisa menjalar sampai dada dan ke dalam mulut atau kerongkongan, kemudian menyebabkan heartburn (sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada).
Gejala ini biasanya akan terasa semakin parah setelah mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau makanan asam. Rasa nyerinya juga bisa datang dan pergi. Gejala bisa dirasakan selama beberapa bulan, kemudian menjadi lebih parah secara perlahan.
Untuk mengatasi ini, biasanya dokter akan memberikan obat jenis antasida (antacid).
6. Kista rahim
Kista adalah kantung berisi cairan yang muncul di dalam rahim. Nggak semua orang yang memiliki kista mengalami gejala.
Beberapa gejala kista rahim adalah:
- sakit perut bagian bawah
- perut kembung
- nyeri panggul
- rasa nyeri saat berhubungan seksual
- perdarahan vagina yang nggak biasa (di luar jadwal menstruasi)
- kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas
- sering buang air kecil
Ketika kista pecah, pasien akan mengalami rasa nyeri perut yang parah seperti perut sakit ditusuk-tusuk dan datang tiba-tiba. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kista rahim, di antaranya operasi, obat-obatan pereda nyeri, dan pil KB hormonal.
7. Masalah hati dan kandung kemih
Batu empedu bisa memblokir saluran pada kandung kemih dan mengganggu pencernaan. Akibatnya, rasa nyeri perut seperti ditusuk akan hadir nggak lama setelah kamu makan, terutama makanan yang kaya lemak.
Batu empedu biasanya muncul dua jam setelah makan dan berlangsung selama 4-6 jam, kemudian hilang.
Biasanya, batu empedu akan hilang dengan sendirinya. Tapi kalau nggak, kehadiran batu ini bisa menutup saluran bilier dan kemudian mengganggu fungsi hati. Saluran bilier adalah saluran empedu yang membawa cairan pencernaan yang disebut empedu dari hati ke usus kecil.
Cedera saat olahraga bisa dicegah kalau kamu melakukan pemanasan yang tepat. Ini Pentingnya Pemanasan sebelum Berolahraga dan Jenisnya.
8. Kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik
Hal ini terjadi ketika kehamilan atau embrio tumbuh di luar rahim (uterus). Biasanya pertumbuhan embrio ini terjadi di tuba falopi atau saluran indung telur. Kehamilan di luar rahim adalah kondisi yang sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa ibu sehingga harus digugurkan.
Gejala kehamilan di luar rahim di antaranya:
- nyeri perut
- nyeri panggul
- tidak mengalami mens atau terlambat menstruasi
- perdarahan vagina yang tidak ada hubungannya dengan menstruasi
Untuk memastikan ada tidaknya kehamilan di luar kandungan, dokter akan melakukan pemeriksaan USG dan tes kehamilan. Untuk mengatasi kehamilan di luar rahim, dokter biasanya menyarankan tindakan operasi untuk mengambil embrio atau pengobatan untuk menghentikan pertumbuhan embrio.
9. Batu ginjal
Batu ginjal adalah massa yang teksturnya keras, berukuran kecil, dan berbentuk seperti batu, yang terbentuk dari endapan urin.
Batu ginjal bisa menyebabkan gejala:
- nyeri perut di bagian bawah perut
- nyeri tajam di sisi perut atau punggung
- rasa nyeri yang hilang timbul
- dorongan untuk buang air kecil
- sensasi terbakar saat buang air kecil
- warna urin yang gelap dan keruh
- muntah
- mual
- rasa sakit di ujung penis
Metode pengobatan batu ginjal tergantung dari ukuran dan jenis batu ginjalnya. Kalau berukuran kecil dan nggak menimbulkan gejala, perawatan bisa dilakukan di rumah. Tapi kalau ukurannya besar dan menyebabkan gejala yang mengganggu, perlu ditangani dengan obat-obatan dan bahkan operasi.
Kapan perlu ke dokter?
Rasa nyeri perut seperti ditusuk bisa pertanda masalah kesehatan yang ringan, bisa juga yang serius. Pastikan kamu tahu kapan harus memeriksakan diri ke dokter. Cek tanda-tanda di bawah ini ya:
- Muntah darah
- Ada darah di feses kamu
- Sedang dalam pengobatan kanker
- Nggak bisa buang air besar
- Sedang hamil
- Kesulitan bernapas
- Ada rasa nyeri di bahu, leher atau dada
- Rasa nyeri di perut yang sangat tiba-tiba
- Pernah mengalami cedera di perut
Untuk mengetahui penyebab rasa nyeri perut tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Biasanya mencakup tanya-jawab, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, pemeriksaan sampel urin, pemeriksaan sampel feses, ultrasonografi (USG), kolonoskopi, endoskopi, sampai X-ray.
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy/about/pac-20385033
- https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/chemotherapy.html
- https://health.kompas.com/read/2020/01/08/190000768/jadi-penyakit-mematikan-berapa-biaya-pengobatan-kanker-?page=all
- https://siapdok.id/blog/rs-dharmais/
Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang
Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan
|
Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!
Cek harga premi secara online
Bagikan: